Game Level 4 Day 14: Panen...

by - 2:50:00 PM

Bismillah...

Hari ini jadwal outing kami sekeluarga, dan kali ini tujuan kami adalah kebun hidroponik milik salah seorang praktisi hidroponik yang cukup terkenal di kota kami. Kegiatan kami hari ini terasa lebih istimewa karena kami melakukannya bersama keluarga homeschooler lainnya. Sejak beberapa hari sebelumnya saya sudah pengumuman kepada E dan A bahwa kali ini akan sangat seru karena mereka bisa memanen sendiri sayuran hidroponik yang nantinya akan dimasak di rumah. selain itu tentu saja akan seru karena mereka akan bertemu teman-teman baru, ujar saya. E seperti biasa karena belum mengerti tidak terlalu menunjukkan bahwa ia tertarik. Ia hanya tahu bahwa kebun yang akan kami kunjungi ini adalah milik ibu dokter yang biasa mengobatinya ketika sakit. Barulah saat menjelang keberangkatan ke tempat tujuan E sibuk memilih outfit yang ingin dikenakannya. Tak tanggung-tanggung ia memilih kemeja kesayangannya untuk dipakai. Setelah saya jelaskan bahwa kali ini kita akan berkotor-kotor E akhirnya membatalkan pilihan outfit yang sebenarnya lebih cocok jika dipakai ke undangan pernikahan atau sejenisnya, hehe.



Di kebun hidroponik yang lebih sering disebut oleh pemiliknya sebagai urban farm ini  ternyata kami sudah ditunggu oleh asisten  bu dokter yang akan menemani kami untuk menjelaskan seluk beluk hidroponik. Untuk hal ini sepertinya justru para orangtua yang terlihat antusias. Benar saja, saat sesi pengenalan tentang bercocok tanam dengan cara hidroponik terlihat sekali anak-anak justru tidak sabar ingin segera memanen sayuran yang sengaja disiapkan untuk mereka panen. Tiba saat memanen sudah bisa ditebak bahwa kami akan menyaksikan wajah-wajah penuh semangat. Ya, mereka para anak homeschooler yang baru bertemu hari ini ternyata bisa beradaptasi dengan teman-teman barunya, saling membantu meskipun masih terlihat malu khususnya A.

Bagaimana dengan E? tadinya saya tidak terlalu mendorong E untuk ikut serta memanen, namun ternyata E begitu bersemangat meskipun beberapa kali ia salah mengambil sayur yang akan dipanen. Jika anak-anak yang berusia lebih besar sudah mengerti mana saja sayur yang boleh dipanen, tidak demikian dengan E. ia sempat mengambil sayur yang masih berukuran kecil. Aktivitas mengambil sayuran dari modul lalu  melepaskan netpot hingga melepaskan flanel dari rockwool sepertinya begitu di nikmati oleh E dan A. Selesai memanen, anak-anak diajak menimbang sendiri sayuran yang sudah dipetik untuk kemudian melakukan proses packing, lagi-lagi sendiri. Bergantian mereka melakukannya dengan bimbingan dari kakak asisten yang begitu sabar sampai harus mengorbankan jam pulang kerjanya menjadi lebih lambat dari biasanya.

Sebelum pulang kami menyempatkan melihat-lihat galeri peralatan hidroponik disana dan tanpa disangka ternyata A meminta saya untuk membeli benih. Saat saya tanyakan untuk apa, lugas ia menjawab bahwa ia akan belajar menanam benih saat sudah tiba dirumah. Setelah sedikit kesepakatan tentang kewajibannya saat sudah mulai menanam benih, akhir nya saya biarkan A memilih benih yang ingin ditanamnya.

Catatan saya kali ini, E yang sejak awal belum mengerti tentang rencana kegiatan kami ternyata justru mempersiapkan diri sampai pada tahap memikirkan outfit yang akan dikenakannya. Lalu kenyataan bahwa E juga cukup terlibat dalam kegiatan pembelajaran kali ini membuat saya malu telah berpikir bahwa ia mungkin belum bisa mengikuti kegiatan panen ini. Hmm... betapa sebagai orangtua harus selalu berbaik sangka pada anak. E justru bisa dikatakan terlibat dalam semua proses memanen ini. Ia lagi-lagi belajar melalui praktek langsung. Selanjutnya A, meski diawali dengan malu-malu ia ternyata juga bersemangat dengan kegiatan ini bahkan sampai berpikir bahwa kami harus memulai kembali bertanam sayur dengan cara hidroponik ini dirumah. Ya, sekitar dua tahun yang lalu kami pernah melakukannya, namun karena bayak hal akhirnya kami berhenti. Sepanjang perjalanan pulang A mengganti topik obrolan tentang menu apa yang akan kami masak dengan sayuran segar yang sekarang sudah tersusun rapi didalam tas anyaman yang sudah kami bawa dari rumah. Ah saya jadi ikut merasa tidak sabar ingin mencicipi menu yang bahkan belum kami masak ini, hehe...


You May Also Like

0 komentar

Terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...

Today's Quote

"Enjoy the little things in life, for one day you may look back and realize they were the big things"