Game Level 4 Day 1 : Mengamati kacang hijau

by - 2:24:00 PM

Bismillah...

Sampai juga di game level empat ini setelah agak terseok di level tiga, hiks...
Sebelum memasuki game level empat ini seperti biasa akan ada materi pengantar, dan ternyata materi pada level ini adalah tentang mengenal gaya belajar anak. Materi ini seperti melempar saya ke masa lalu, masa dimana saya masih aktif mengajar dan sedang senang-senangnya mempelajari hal-hal seperti ini agar tak mati gaya ketika dikelas menghadapi anak-anak didik yang luar biasa kreatif dan bersemangat. Padahal beberapa hari sebelumnya di WAG IIP  yang saya ikuti sempat ada seorang teman yang juga menanyakan tentang anaknya yang menurutnya adalah anak kinestetik. Lalu saat itu dengan santainya pula saya mengambil buku yang sudah lama tak disentuh dan hanya bertengger di lemari buku, sekedar untuk memotret bagian yang ada hubungannya dengan hal yang ditanyakan oleh salah satu teman tadi. Berikutnya buku tersebut saya kembalikan lagi  ke tempat bertenggernya, hiks hiks...  (jangan ditiru yaa bu ibuk para pembaca yang budiman).

Hingga akhirnya saat harus mencerna materi kali ini saya tersadar bahwa ini sudah saya pelajari dulu, duluu sekali. Yang artinya besar kemungkinan saya sudah melupakan tentang modalitas v-a-k ini, hiks. Ini membuat saya membaca ulang buku yang beberapa hari lalu sempat saya buka, dan... yak betul... poin-poin yang tertuang di buku dan di materi kali ini sama. Alhamdulilah Allah ingatkan melalui kelas bunda sayang ini bahwa saya punya harta karun di lemari buku rumah kami.




Lalu apa tugas saya pada game level ini? Saya mendapatkan pekerjaan rumah mengamati gaya belajar A atau E (pilih salah satu) setiap hari dan mencatatnya selama minimal sepuluh hari kedepan. Dan untuk level ini saya memilih akan mengamati E karena saya masih menebak-nebak kecendrungan gaya belajar E. A akan lebih cepat menyerap sesuatu saat hal tersebut divisualisasikan, namun E sepertinya tidak demikian.

Berbekal tabel pengamatan yang harus saya isi, saya mengajak E menanam taoge (ini sekaligus mengajak E mengerjakan tugas dari TBMnya). Saya memberitahukan E bahwa kami akan menanam kacang hijau dan bertanya apa ia mau ikut. Pertanyaan yang dijawabnya dengan spontan bahwa ia mau ikut.

Saat saya mencontohkan bagaimana langkah-langkah menanam kacang hijau tersebut E tak sabar ingin memegang semua alat dan bahan yang sudah saya siapkan. Mulai dari kapas, wadah, hingga kacang hijau ingin disentuhnya semua. Saat saya katakan mama akan mencontohkan dulu caranya barulah E mulai mengamati, namun hanya beberapa detik saja karena ia kembali ingin memegang semuanya. Dan saya pun akhirnya membiarkannya. Proses ini ternyata diwarnai dengan saya yang terlalu banyak menyela, namun segera saya hentikan ketika tersadar bahwa seperti inilah biasanya E saat sedang melakukan sesuatu bersama saya. Ia ingin ikut memegang objek yang sedang kami pelajari. Ia ingin ikut mempraktekkannya. Kegiatan menanam tauge kami tutup dengan E meletakkan satu wadah tauge ditempat gelap dan tertutup, lalu meletakkan wadah kedua ditempat yang terkena sinar matahari. Ini akan menjadi hal yang akan diamatinya beberapa hari mendatang. Dan hari ini E belajar melalui praktek langsung.



dan seperti inilah penampakan calon tauge yang ditanam E. ^_^

You May Also Like

2 komentar

  1. Narasinya ditulis dengan detail. Good writer...👍👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masya Allah terimakasih uni sudah berkenan membaca...

      Delete

Terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...

Today's Quote

"Enjoy the little things in life, for one day you may look back and realize they were the big things"