Game Level#1 Day#12 : Waah...

by - 8:53:00 PM

Bismillah...

Pagi hari rutinitas domestik sudah menanti, dan saya bergegas agar bisa segera menyelesaikannya. 
Seperti biasa saat melakukan tugas domestik di dapur saya jarang melongok ke arah kamar. Setelah di hari pertama tantangan sepuluh hari saya mempraktekkan kaidah KISS pada A, dan ia membereskan tempat tidurnya sendiri hari itu. Alhamdulllah kebiasaan membereskan tempat tidur tanpa disuruh itu masih berlanjut, meski A pernah lupa melakukannya sekali.

image source: pixabay

Lalu apa hubungannya dengan tantangan dihari kedua belas ini? Hmmm.. saya baru menyempatkan diri melihat kamar saat jeda  sebentar selesai menyapu. Tempat tidur sudah rapi, seperti biasa. Namun hari ini saya tidak ingin melewatkan kesempatan memuji usaha A merapikan tempat tidur tanpa instruksi ini. Bukan berarti hari-hari sebelumnya saya tidak melakukannya, hanya saja kali ini saya ingin melakukannya lebih baik lagi.
“A, tadi beresin tempat tidur ya?”
“Iya, Ma...!” Dia senyum-senyum.
“Wah, masyaAllah terimakasih sudah bantu mama merapikan tempat tidur, rapi sekali, mama sukaa.., sekali lagi terima kasih ya A!”
“Iya...!” yang dipuji tambah tersipu.

Sesaat kemudian saya kembali melanjutkan aktivitas di dapur yang memang belum selesai. Hari ini masih berlanjut dengan beberapa aktivitas lainnya, namun ada yang berbeda hari ini. Apa itu? Yup, A lebih ringan tangan membantu saya menyelesaikan beberapa pekerjaan kecil yang bisa dikerjakannya. Misalnya, saat E makan cemilan lalu ada yang tumpah di lantai, A dengan sigap mengambil sapu dan membersihkan tumpahan cemilan E. Saat tiba-tiba ada tantenya yang berkunjung kerumah A juga yang sigap menyambut tantenya, serta banyak lagi yang lain. Semua dilakukannya tanpa menunggu instruksi dari saya. Betapa terbantunya saya hari ini.

Dulu saat kami masih belum diamanahkan A dan E seperti saat ini saya pernah membeli sebuah buku yang berjudul Dengan Pujian, Bukan Kemarahan. Buku yang ditulis oleh mba Nesia Andriana Arif ini menceritakan bagaimana para orangtua dan guru di Jepang saat berinteraksi dengan anak-anak atau murid mereka. Salah satu yang paling saya ingat adalah bagaimana mereka begitu murah dalam memuji usaha anak-anak. Kini, dikelas bunda sayang ternyata saya menemukan hal yang sama. Kalau boleh jujur rasanya tak cuma anak-anak yang suka dipuji, kita para orangtua mereka juga, bukan?

You May Also Like

0 komentar

Terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...

Today's Quote

"Enjoy the little things in life, for one day you may look back and realize they were the big things"