Game Level#1 Day#13 : Dikala Hujan

by - 10:38:00 PM

Bismillah...

Image source: pixabay
Beberapa hari terakhir kota kami sering diguyur hujan disore hari. Begitu juga hari ini, hujan yang tak terlalu lebat kembali menyapa menemani riuh suara A dan E yang sedang bermain, berkejaran dan terkadang menjerit kegirangan. Menjelang waktu sholat Ashar Ayah pulang dan tentu saja hal ini menambah keriuhan A dan E yang sangat senang dengan kedatangan ayahnya. Berebutan mereka menyambut sambil menanyakan berbagai hal yang mungkin sudah mereka simpan sejak pagi ketika ayahnya berangkat bekerja.

Adegan berikutnya adalah A dan E yang sibuk menawarkan beberapa permainan yang menurut mereka menarik pada ayahnya. Tampak sekali jika mereka memendam rindu, meski baru berpisah beberapa jam saja dari ayah. A sejak kemarin penasaran ingin mencoba bermain panah-panahan namun ayah belum bisa menemani. Tak putus asa A mencoba mengajak kembali bermain panah-panahan hari ini, dan ayah menjelaskan bahwa hari ini pun masih belum bisa karena diluar sedang hujan. Rasa penasaran rupanya membuat A sedikit memaksa ayah yang sedang sangat letih. Saya yang tak berada di dekat mereka sayup-sayup mendengar diskusi yang ternyata berujung pada tangis A karena merasa kesal tak juga bisa bermain panah-panahan hari ini.

Detik berikutnya A sudah berlari menghampiri saya, masih menangis. Tampaknya sudah waktunya mempraktekkan lagi komunikasi produktif pada A. Saya mencoba bertanya kenapa A menangis, namun betapa terkejutnya saya ketika A menjawab dengan nada yang cukup menyentak, keras. Keinginan untuk memarahinya begitu kuat, namun saya masih berusaha memegang kendali atas rasa marah tersebut sambil menjaga intonasi suara  agar tak sama tingginya dengan suara A barusan. Lalu suara A mulai kembali pada nada normal yang biasa ia gunakan sehari-hari walaupun masih dengan sesenggukan. Pelan saya bertanya, “kesalkah?” Sekedar memastikan ia tau bahwa saya memahami perasaannya.  Berikutnya kami mulai mengobrol setelah A tenang. Saya jelaskan kembali kenapa ayah belum bisa menemaninya bermain panah-panahan di luar. Selain hujan, tentu ayah merasa letih sekali karena baru saja pulang. Lalu saya coba menawarkan solusi pada A, bagaimana jika sembari menunggu hujan reda kita pijit ayah agar letihnya berkurang, dan A bisa mengajak ayah melakukan permainan yang lain. Tak lupa saya bisikkan agar ia meminta maaf pada ayahnya. Diluar dugaan A langsung setuju dengan usul saya tersebut.


Kisah A hari ini ditutup dengan adegan saya dan A menghampiri ayah untuk memijitnya serta agar ia bisa  meminta maaf  atas sikapnya tadi. Meskipun demi terjadinya adegan yang satu ini saya terpaksa ia usir secara halus  keluar dari kamar karena malu jika saya menyaksikan proses rekonsiliasi dikala hujan ini. Alhamdulilah, selain perasaan senang karena melihat A kembali tenang, saya juga merasa bersyukur hari ini masih diberikan kekuatan oleh Allah untuk menahan diri, dan tetap mempraktekkan ilmu yang didapat di kelas bunda sayang.

You May Also Like

0 komentar

Terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...

Today's Quote

"Enjoy the little things in life, for one day you may look back and realize they were the big things"