Hari ini saat masuk ke kamar A, lagi-lagi saya mendapati kamarnya mirip keadaan beberapa hari yang lalu. Ya, kamar berantakan dengan lantai yang di ceceri barang-barang. Padahal selang beberapa saat sebelumnya saya berada di kamar tersebut dan masih bersih. terkadang saya heran dengan kecepatan yang dimiliki oleh A atau E dalam urusan yang satu ini.

Singkat cerita saya memanggil A, lagi. Sedikit bertanya apa yang terjadi dengan kamarnya. A memberikan senyum manis, sambil badannya bergerak kesana kemari, pertanda ia mengakui bahwa hal tersebut memanng tak seharusnya terjadi.

dan saya mengulang apa yang saya lakukan sebelumnya, atau beberaa hari yang lalu. Tarik napas panjang, jaga intonasi suara, dan...mulai beraksi.

"Mama bisa minta tolong ?"

Saya perhatikan ekspresinya yang siap menerima titah

"Yuk kita beresin lagi kamar A"

"Oke, Ma..."

"A pungutin lagi ya, barang yang ada dilantai ini" Saya mengatakan apa yang saya ingin A lakukan

A membalas dengan anggukan sambil denngan cekatan memunguti barang-barang di lantai.

"Lalu letakkan lagi di tempatnya masing-masing ya.." Memberinya instruksi satu persatu.

saya keluar kamar, dan tak butuh waktu lama untuk mendengar A kembali memanggil saya untuk melapor bahwa pekerjaanyya selesai. Dan saya melihat ke kamarnya untuk sekedar mengucapkan terimakasih karena telah membantu meringankan pekerjaan saya.

Alhamdulillah.. Allah masih menguatkan diri saya menahan lisan agar tak berpanjang lebar mengeluarkan kata-kata mutiara yang mulai menari-nari di kepala minta dikeluarkan.