Bismillah

“Alkisah sekawanan padi di dalam kaleng saling bertanya pada masing-masing butir yang ada disana, akan kemana mereka setelah di kumpulkan manusia di dalam kaleng tersebut.”

pixabay

Begitulah saya mengawali kegiatan mendongeng hari ini. Saya terinspirasi dari kegiatan kami saat siang yang diisi dengan pergi ke ladang dan memanen padi di sana. Saat sedang beristirahat, Emak alias Neneknya A dan E bercerita beberapa kisah turun temurun dari para leluhur mereka soal padi dan kebiasaan mereka saat berladang pada masanya. Sepintas cerita yang dituturkan ulang tersebut sangat tak masuk akal, namun sungguh banyak nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.

Maka saya kemudian memasukkan padi sebagai tokoh dalam dongeng hari ini. Mengisahkan perjalanan panjang yang harus dilalui kawanan padi sebelum sampai ke piring yang tersaji di meja makan hingga bisa disantap oleh A dan E. Saya ingin A dan E menghargai setiap butir nasi yang menjadi rezeki mereka tiap hari. Saya ingin mereka menjadi sangat-sangat bersyukur atas setiap rezeki yang mereka terima dari Allah, Maha Pemberi Rezki.

Dihari kedelapan ini saya menyadari sesuatu ketika mendengarkan kisah demi kisah yang disampaikan oleh emak. Ya, saya baru sadar telah melalui enam hari tantangan mendongeng dengan menyajikan fabel kepada A dan E. Kisah yang saya sajikan kemarin dan kemarinnya lagi hampir semua tokohnya adalah para hewan. Ah betapa saya harus banyak belajar dan membaca lagi.