Game Level 3 Day 9: Mama Peluk...

by - 11:51:00 AM

Bismillah...

image source: pixabay


Hari kesembilan tantangan sepuluh hari game level tiga di kelas bunda sayang dan hari kedua project “ayo pilih” kami bersama E. Hari kedua ini kami sedikit disibukkan dengan persiapan ke perpustakaan untuk mengembalikan beberapa buku yang kami pinjam, lalu dilanjutkan dengan ikut mengantar salah satu keluarga yang akan berangkat ke pulau seberang untuk menuntut ilmu. A dan E tampak bersemangat karena akan ikut mengantar ke bandara. Ikut mengantar ke bandara entah mengapa selalu jadi hal yang menyenangkan bagi mereka berdua.

Saat berada di bandara semua berjalan normal. Ada sesi foto, dilanjutkan bersalaman dengan keluarga yang akan segera berpamitan, lengkap dengan derai air mata karena kesedihan sekaligus kebahagiaan. A dan E seperti biasa sangat senang bermain dengan beberapa sepupu yang ikut mengantar, hingga tiba-tiba terdengar suara tangis E. Saya yang bejarak setengah meter  dari E segera menoleh dan betapa terkejutnya saat mendapati sebelah kaki E terjepit di sela-sela kursi besi yang biasa ada di ruang tunggu. Melihat ekspresi E yang berusaha menarik kakinya saya tahu bahwa ia menahan sakit yang teramat sangat. Semua berusaha mengeluarkan kaki E namun belum berhasil. Berbagai pikiran buruk bergantian melintas di benak saya saat menyaksikan semua usaha belum juga berhasil ditambah tangisan E yang terdengar lebih menyayat hati daripada biasanya. Di tengah kepanikan kami semua seorang bapak yang tadinya duduk di kursi sebelah E menyarankan agar E harus ditenangkan dulu dan tidak banyak bergerak. Saya tersadar bahwa sayalah yang terlebih dulu harus tenang. Berikutnya saya peluk E sambil berbisik...

“E mama peluk ya...”
“Sakit ma..”
“Iya, mama tau pasti kaki E sakit.. sekarang E tenang dulu ya... kita keluarin kaki E dari sini”
“Kalau E tarik-tarik, kakinya tambah sakit. Kalau E tenang, kita bisa keluarin kakinya.”
E masih menangis namun sudah berhenti berusaha menarik kakinya. Dan ini cukup membantu karena rasa panik semua orang yang melihatnya bisa dipastikan sedikit berkurang. Saat panik bisa diatasi setidaknya kami bisa berpikir jernih bagaimana cara mengeluarkan kaki E.
Benar saja, kaki E hanya perlu ditarik pelan-pelan secara horizontal mengikuti jalur jarak antara kursi tersebut agar bisa lepas dari sana.

Bersyukur semua orang yang berada di dekat kami berusaha membantu sehingga mengurangi setidaknya sedikit saja rasa panik saya dan yang lain. Saya yang heran bagaimana caranya kaki E bisa masuk ke sela kursi terebut bertanya dan ternyata E yang sedang makan Roti hanya duduk-duduk dengan posisi kaki berada di antara kursi. Kakinya yang kecil tentu saja muat jika masuk kedalam sela-sela kursi tersebut. Namun saat E ingin mengeluarkan kakinya ia berusaha menarik kakinya ke atas yang tentu saja tidak akan berhasil karena ukuran lutut nya tidak cukup kecul untuk melewati sela kursi besi tersebut. Saat itulah ia menangis dan orang-orang yang melihatnya mulai panik.

Kejadian ini mengingatkan saya tentang memiliih. Perasaan saya sebagai ibu begitu terluka melihat tangisan E, bersyukur ada yang mengingatkan untuk tetap tenang dan saya memiilh untuk mengikuti sarannya. Ketenangan saat menghadapi situasi sulit setidaknya bisa mengurangi kadar panik dan menjaga kewarasan saya. Hal berikutnya adalah betapa seorang ibu terkadang benar-benar dituntut seperti cctv bagi anaknya, namun tentu saja hal itu tidak mungkin dilakukan. Menilik kejadian hari ini bahwa saya duduk didekat E, tidak sedang sibuk memegang gadget, tidak pula sedang sibuk dengan hal lainnya namun kejadian ini tetap terjadi.  Keyakinan saya sebagai muslim mengingatkan bahwa sebaik-baik penjaga adalah Allah SWT. Terakhir saya berdoa sambil memeluk E yang tak mau lepas dari saya setelah kakinya tak lagi terjepit.
“Ya Allah Engkau sebaik-baik penjaga, jagalah kami, dan anak-anak kami dengan sebaik-baik penjagaanMu, di dunia ini hingga akhirat nanti. Aamiin...”


You May Also Like

1 komentar

Terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...

Today's Quote

"Enjoy the little things in life, for one day you may look back and realize they were the big things"