credit: pixabay.com

Bismillah...

Pagi hari A sempat menawar agar tugas menyapu bisa dilakukan oleh mama saja karena ia akan ke dokter. Saya setuju, dengan syarat A akan melakukannnya di sore hari. Lalu sorenya saya mengingatkan A tentang tugas menyapu dan ia melakukannya dengan baik. Catatan saya adalah A tak melakukan tugasnya dengan semangat sebagaimana hari sebelumnya. Penyebab utamanya saya rasa adalah kelelahan karena pagi hingga siang ia harus kedokter dan mengantri cukup lama. Di satu sisi saya merasa tidak tega, tapi disisi lainnya saya merasa tak apa ia menyapu walaupun hanya sedikiit saja agar latihan kemandirian ini konsisten kami jalani bersama.

Credit: Adobestock

Selanjutnya tentang cerita memakai baju sendiri oleh E. Beberapa kali ia masih mengulang kejadian kemarin. Bermain-main sebelum benar-benar memakai bajunya. Dan saya beserta suami bergantian mencoba berkomunikasi dengan E. Terkadang ia langsung melakukannya dengan cepat, lain waktu ia menunda sampai harus diingatkan berkali-kali. Hmmm... sepertinya saya harus membaca lagi materi komunikasi produktif pada game level 1.

Catatan berikutnya dari hari kelima ini adalah bahwa perubahan jadwal dirumah kami juga bisa mempengaruhi proses melatih kemandirian A dan E. Dan tentang istiqomah atau konsisten, betapa ia harus dipupuk setiap hari agar tak kehilangan semangat di tengah-tengah proses yang sedang kami lalui bersama ini. Pun kisah tentang bersabar adalah satu hal yang tak boleh diabaikan karena ia berperan penting agar kondisi rumah kami tetap tenang.