Mutiara Dua Benua; Tentang Semangat Yang Harus Dimiliki

by - 11:28:00 PM


Bismillah...
Novel motivasi tentang pendidikan? Tentu sudah banyak. Dulu semasa kuliah aku membaca Ayat-ayat Cinta milik Kang Abik yang menggambarkan Fahri sebagai mahasiswa cerdas, mendekati sempurna. Novel ini menjadi best seller hingga kemudian difilmkan. Sayang sekali versi filmnya tak semenarik versi novel, menurutku lho ya. Mungkin karena aku sudah kadung suka novelnya sehingga melambungkan ekspektasi terlalu tinggi pada filmnya. Lepas dari novel ayat-ayat cinta muncul Ketika Cinta Bertasbih dengan tokoh Azzam dan Ana Althofunnisa yang sempat membuatku sedikit baper karena masih berstatus mahasiswi jomblo saat membacanya. Emang, saat membaca Ayat-ayat Cinta ga baper? Terus terang tidak, mungkin karena tokoh utamanya dikelilingi terlalu banyak wanita dan aku tak suka, haha..

Selain Kang Abik, ada A.Fuadi dengan Negeri Lima Menara-nya, dilanjutkan dengan Ranah Tiga Warna, hingga Rantau Satu Muara. Novel milik A.Fuadi ini memiliki judul yang unik dan membuatnya jadi gampang diingat. Aku membaca semua trilogi novel ini dan benar-benar termotivasi, meski tak mungkin lagi mengejar beasiswa ke luar negeri layaknya Alif. Setidaknya aku jadi berkeinginan untuk tak pernah berhenti belajar.

Ah ya, jangan lupa ada Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov milik Andrea Hirata. Aku cuma membaca sampai pada Edensor, namun tak selesai. Entah kenapa aku seperti terlalu sibuk untuk menyelesaikan dua novel terakhir dari tetralogi ini.

Sebenarnya masih ada dua novel lagi yang bertutur tentang semangat belajar. Sayang aku benar-benar lupa judulnya. Satu novel berlatar Madagaskar dan Indonesia. Novel ini menang kompetisi menulis novel. Lagi-lagi aku lupa penyelenggaranya. Sedangkan satu lagi novel berlatar daerah Sumatera. Kedua novel ini kupinjam dari perpustakaan di kota kami sebelum pandemi.

Beberapa pekan lalu saat baru saja tiba di rumah, pak Su mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya dan ternyata itu adalah novel yang ditulis salah satu muridnya, lengkap dengan gantungan kunci dari kampus sang murid. Novel ini, sama seperti beberapa novel yang kusebutkan di atas, berkisah tentang semangat belajar. Mutiara Dua Benua, begitu judulnya. Apri si tokoh utama digambarkan sebagai murid yang selalu berusaha menjadi yang terbaik. Aku selalu suka novel dan tokoh utama yang positif. Rasanya menarik menyaksikan penulis membangun semangat para pembaca melalui kata-kata yang mereka goreskan dalam setiap lembarnya. 

Dari sekian novel yang kubaca di atas, novel Mutiara Dua Benua ini menjadi istimewa karena mengambil latar pulau tempatku tinggal. Membaca bab pertamanya seperti melihat potongan-potongan puzzle pemandangan yang tak asing untukku. Senang sekali ada yang menuangkannya ke dalam sebuah novel.

Apa lagi yang menarik dari novel ini, hmm.. penulis sendiri masih berstatus sebagai mahasiswa, dan ini merupakan novel kedua. Membagi waktu antara kuliah dan menulis tentu menjadi sesuatu yang sangat menantang, dan ia berhasil melakukannya, masya Allah.
 

You May Also Like

0 komentar

Terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...

Today's Quote

"Enjoy the little things in life, for one day you may look back and realize they were the big things"