Game Level#1 Day#9 : Aku suka Apel
Bismillah...
Memperhatikan kebiasaan E akhir-akhir ini yang suka sekali
dengan huruf-huruf membuat saya mulai mengenalkan nya dengan huruf. Mengajaknya
bernyanyi fonik (pada bagian ini saya akhirnya membuka buku lama saat pernah mengikuti
pelatihan CBIF), lalu dalam berbagai kesempatan menunjukkan huruf yang sedang
ia nyanyikan, tanpa sedikitpun memaksanya. Sebaliknya justru E yang acap
meminta untuk ditunjukkan huruf yang saat ini selalu ia nyanyikan. Tentu saja
saya akan dengan senang hati menunjukkannya.
Bersyukur saya memang sedang belajar Metode Montessori
dengan intens meskipun hanya melalui kulwap. Dan lagi-lagi saya harus bersyukur
karena pemateri di kulwap ini membagikan ilmunya dengan sungguh-sungguh. Termasuk
yang dibagikan adalah mengenai periode sensistif anak yang ditandai dengan
senangnya anak terhadap sesuatu, dan bahkan terdorong untuk mengembangkan
keterampilannya tentang sesuatu tersebut. Yup, Tepat sekali dengan yang terjadi
pada E beberapa hari ini.
Tantangannya ternyata, disamping E sangat antusias
menunjuk-nunjuk huruf, kemudian menyanyikan lagu fonik serta aktivitas lain
yang berhubungan dengan huruf. E tetap saja seorang anak yang masih sangat suka
bermain-main. Sekali waktu ia akan menyanyikan huruf A, tapi yang liriknya ia
ganti dengan berbagai kalimat yang ia suka. Pada kesempatan lainnya ia
menyebutkan huruf sekehendak hatinya, sambil tertawa-tawa. Hmm... tampaknya
harus mengeluarkan jurus komunikasi produktif lagi, nih.
Saya menanti saat-saat E menyanyikan lagu foniknya tanpa
saya minta, dan tidak butuh waktu lama untuk terjadinya hal ini.
“Aku suka apel, a a a”
“A a a, a bunyi huruf e...” Sambil tertawa-tawa ia
menyanyikannya, sepertinya karena E memang menyadari bahwa bukan seperti itu
seharusnya bunyi lagu tersebut.
“Wah E nyanyi lagu apel ya?”Ia cuma mengangguk, masih tertawa-tawa.
“Yuk nyanyi yang bener” Saya membalas sambil tersenyum samibl
berusaha memberikan instruksi sederhana. Keep Information Short and Simple,
kaidah pertama komunikasi produktif dengan anak.
“ikut mama ya...” lalu aku mencontohkan kembali, sambil
kemudian mengajaknya mengulang bersama.
Beberapa kali E masih dengan gayanya, kadang menyanyikannya
dengan benar kadang mengganti ganti hurufnya. Lalu saya memberi pilihan ia mau
menyanyikan huruf A, atau huruf E. Jawabannya ia ingin menyanyikan huruf A.
“Kalau huruf A, lagu yang bener seperti yang mama contohkan
ya...” Saya mencontohkan kembali, lalu mengajaknya mengulang lagi. Kali ini E
melakukannya dengan benar. Alhamdulillah... berkomunikasi memang ada seninya
ya... dan saya sebagai emaknya hanya butuh sedikit memanjangkan sumbu
kesabaran sambil terus belajar melakukan komunikasi produktif tentunya.
0 komentar
Terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...