Game Level 1 : Aliran Rasa
Bismillah...
image source: pixabay |
Menjalani lima belas hari sambil setiap harinya memikirkan
harus menerapkan teori komunikasi produktif yang dipelajari di kelas bunda
sayang, lalu dituliskan untuk kemudian disetorkan sebagai bentuk upaya mengikat
ilmu memang telah usai. Namun Pe-Er sesungguhnya bagi saya justru baru dimulai.
Pe-Er untuk terus mempraktekkan komunikasi produktif ini pada suami dan
anak-anak di rumah meskipun tak lagi dikejar-kejar deadline. Pe-er untuk selalu
memperpanjang nafas saat keinginan untuk marah begitu kuat menyeruak, lalu
menggantinya dengan deretan kalimat yang lebih terkontrol entah itu nada,
pilihan kata atau ekspresi wajah.
image source: pixabay |
Namun kebiasaan menuliskan kembali beberapa hal yang saya
praktekkan pada anak-anak selama lima belas hari rupanya meninggalkan bekas tak
terkecuali pada suami, yang sering kali membantu saya mengajak anak-anak
bermain saat saya harus menulis. Ia rupanya merasa heran kenapa saya tak lagi
menulis hingga memutuskan bertanya kenapa saya tak pernah lagi terlihat menulis
beberapa hari terakhir? lalu menangguk mengerti saat saya jelaskan alasannya.
Ya, tantangan sepuluh hari pada game level satu tentang komunikasi
produktif memang telah usai, namun ilmu yang didapat semoga selalu bisa saya
terapkan, agar tak ada lagi cerita kehabisan energi dipenghujung hari. Agar tak
ada lagi cerita kesedihan karena merasa apa yang ingin disampaikan tak diterima
sebagaimana mestinya oleh orang yang mendengarkan. Karena komunikasi pun ada
seninya, ia bukan sekedar rentetan kalimat yang keluar begitu saja dari lisan
seorang pada orang lainnya. Persis seperti apa yang disampaikan dikelas, I am
responsible for my communication result.
0 komentar
Terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...