Game Level #1 Day#11 : Tumpah?
Bismillah...
Pagi ini saya beradu cepat dengan beberapa to-do list yang harus
diselesaikan tepat waktu. Ya, to-do list yang sedikit menumpuk karena kemarin
sempat merasa kurang sehat sehingga tidak melakukan beberapa pekerjaan.
Alhamdulilah Pak Su selalu sigap membantu mengurai “benang Kusut” awal hari
ini.
Lalu bagaimana dengan tantangan sepuluh hari komunikasi
produktif saya? Saya mulai melakukannya disiang hari saat E kerap menumpahkan
air minumnya, sengaja atau tidak. Saat cangkir pertama tumpah, saya masih
dengan santainya mengucapkan, “tumpah? Kita lap yuk”. Berlanjut ke cangkir
kedua hingga ketiga saya tetap menjaga intonasi suara. Namun ternyata kisah
menumpahkan air masih belum selesai. Masih ada cangkir kelima lalu keenam, dan
saya mulai merasakan keinginan untuk meninggikan suara.
Beberapa saat kemudian saya mengajak E duduk bersama, lalu
mulai menanyakan kenapa hari ini ia sering menumpahkan air? Dengan polosnya E
menjawab tidak tau sambil tak lupa meminta maaf. Seketika saya mengingat, hari ini
E sangat aktif, ia melakukan semuanya dengan cepat. Berjalan ia ganti berlari,
minum yang biasanya dilakukan dengan santai ia lakukan tergesa, meletakkan
gelas pun ia lakukan dengan terburu-buru yang berakibat cangkirnya tak menunggu
waktu lama untuk jatuh dan menumpahkan isinya. Saya mulai paham kenapa E
menumpahkan air minumnya sampai cangkir keenam.
“E, lagi seneng ya hari ini?” saya mencoba mengobservasi perasaan E
“iya Ma”
“Seneng banget ya main sama Kak A?”
“Iya...” ia seperti tak sabar ingin melanjutkan bermain lagi.
“Waah.. tapi tetap hati-hati ya E”
“Iya..”
“Larinya hati-hati”
“Iya...”
“Minumnya pelan-pelan”
“Iya...”
“Meletakkan gelasnya juga hati-hati” Saya pegangi tangannya agar E tak segera berlari.
“Iya maaa...” Lalu saya melepaskannya.
Setelah itu tak ada lagi suara cangkir jatuh, yang artinya
tak ada cangkir ketujuh yang tumpah. Alhamdulillah. Saya kembali mengingat sebuah pesan dari Ibu Elly Risman yang viral.
"Jiwa anakmu lebih mahal dari susu termahal yang ditumpahkannya. Jaga lisanmu duhai orangtua,.."
0 komentar
Terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...