Game Level#1 Day#5 : Tell What You Want
Bismillah...
Perjalanan sebagai ibu dengan anak-anak yang alhamdulillah sangat
energik seringkali membuat saya merasa kehabisan energi, walaupun belum separuh
hari saya jalani. Tak jarang hal ini juga menjadi pemicu drama di rumah kami,
hiks.
Seperti hari ini saat saya masuk ke kamar A yang (lumayan)
berantakan, sementara saya sedang merasa letih untuk sekedar memungut
barang-barang yang terserak di lantai.
Dalam hati sempat bergumam, bukankah kamar ini baru saja dirapikan? Kenapa
sudah berantakan lagi? Separuh diri saya ingin segera mengeluarkan rentetan
ocehan agar A merapikan kembali kamarnya. Separuh lagi masih berusaha
mengendalikan lisan dengan beristighfar terlebih dahulu, dan ini sepertinya
berhasil.
Jenak berikutnya saya menarik napas untuk setelahnya memanggil A,
dengan intonasi yang terkendali pitch control nya.
Saya berusaha menjaga intonasi tetap rendah sambil mengingat trik apa yang
kira-kira paling mengena jika saya gunakan untuk meminta A merapikan kamarnya. Lalu
percakapan pun dimulai...
Saya : A, boleh kesini sebentar?”
A : (nyantai banget) “Okeee..”
Saya : “Mama mau A rapikan lagi kamarnya ya, nak!”
A : “hmmm..”
Saya : “kalo kamarnya rapi kan enak dilihat...”
Mungkin kalimat saya kurang spesifik, jadi saya mencoba
dengan kalimat lain.
Saya : “Mama mau, A pungutin ya barang-barang yang ada
dilantai”
A : “oh, oke maa” (masih nyantai)
Saya : “Trus letakkan lagi di tempatnya masing-masing yaa...”
Saya keluar dari kamar,
membiarkannya bertanggung jawab dengan apa yang dilakukannya setelah membantunya
memungut salah satu barang di lantai.
Beberapa menit setelahnya saya masuk lagi karena mendengar A
memberitahukan bahwa ia telah selesai. Ya, kamarnya sudah rapi lagi, tak ada
lagi lantai yang penuh dengan barang yang tak seharusnya. Alhamdulillah...
Just tell what you want, and keep it short and simple so
that they will understand easily.
0 komentar
Terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...