Bismillah...

Menjelang tidur, saya menyempatkan diri ngobrol ringan atau istilah kerennya pillow talk bersama A. Saya penasaran kenapa beberapa hari ini ia dan E memiliki begitu banyak tenaga sehigga saya sering merasa kewalahan mengimbangi aktivitas mereka berdua. Saya memulai dengan bertanya bagaimana perasaanya hari ini? Apakah ia senang? Dan A menjawab sambil berbinar bahwa ia sangat senang. Saat saya tanya apa yang membuatnya senang, meluncurlah cerita tentang aktivitasnya bersama E dari pagi hingga sore hari yang seakan tak ada jeda. Bersepeda, menangkap ikan-ikan kecil, memetik buah dari tanaman liar bersama ayah, hingga sekedar berlarian berkejar-kejaran semua ia ceritakan dengan semangat. Saya yang awalnya hanya penasaran berubah menjadi antusias karena mendengar caranya mengekspresikan ceritanya.

Lalu, tibalah saatnya saya ingin menyampaikan sesuatu pada A. Sesuatu yang menurut saya sangat serius. Sesuatu yang cukup mengganggu menurut saya.

Saya memperhatikan reaksinya, masih bersemangat. Membuat saya yakin untuk meneruskan kalimat saya.

Selanjutnya saya meminta A membaca doa sebelum tidur sebagai penutup obrolan kami malam ini. Semoga besok saya bisa melihat hasil dari obrolan santai alias pillow talk ini. Semoga praktek hari kelima belas ini manjadi pelecut semangat saya untuk terus mempraktekkan komunikasi produktif di rumah kami.