Challenge 1 Jumagi Tamu: Eco Enzyme
Bismillah...
Nah, kali ini saya dan teman-teman mendapat challenge untuk membuat salah satu dari sekian banyak anggota tim pembersih alami. Waduh, apalagi tuh Tim Pembersih Alami? Jadiiii Pembersih alami ini adalah bahan pembersih yang bisa digunakan untuk menggantikan fungsi pembersih pabrikan seperti detergent dkk. Sesuai namanya, Tim Pembersih Alami ini berasal dari bahan-bahan alami. Contoh yang sering saya pakai misalnya buah lerak untuk mencuci pakaian dan peralatan makan menggantikan detergent dan sabun cair. Emang bersih? Bersih dooong...!
Percobaan kedua ini alhamdulillah berhasil tiga bulan berikutnya. Kenapa selama itu? karena pada dasarnya ini adalah proses fermentasi yang tentu saja membutuhkan waktu. Jadi jangan berharap akan memanen ecoezyme segera setelah mencampur bahan-bahannya yaa... Mission Impossible itu namanya, hehe...
Berikutnya, untuk apa sih eco enzyme ini? hmm kalo mentor di kelas sih bilangnya bisa untuk mencuci pakaian, peralatan makan, sampai bisa pula digunakan untuk cairan pel. Well, setelah mendapat penjelasan seperti itu saya pun berpikir bahwa ini akan mirip sabun cair yang berbusa banyak saat dicampur air. Ternyata lagi-lagi saya salah sodara-sodara...
Saat pertama mencuci piring pake si eco enzyme ini saya terkejut karena tidak ada busa sama sekali, hiks. Lalu saya kembali bertanya pada teman, apa memang seperti itu? dan jawabannya adalah "Ya"
Saya yang saat itu masih belum move on dari sabun cair akhirnya memutuskan menggunakan lerak saja untuk mencuci piring.
Bagaimana nasib eco enzyme yang baru saya panen ini? saya menggunakannya sebagai cairan pel. Dan hasilnya bersih. FYI saya masih menggunakan eco enzyme sebagai cairan pel sampai sekarang.
Postingan kali ini masih ga jauh-jauh dari tugas, meskipun bukan lagi tugas dari IIP atau kelas Bunda Sayang. Pliiiis jangan tanya saya kelas apalagi yang sedang saya ikuti hehe... Tapi kalo pengen tau banget boleh lah kepoin IG saya @neng_momazza.
eco enzyme yang baru dipanen |
Selain buah lerak, ada banyak lagi Tim Pembersih Alami yang lain seperti baking soda (yang ini sih katanya masih diperdebatkan alami atau ngga), garam krosok, dan eco enzyme serta eco cleaner. Coba deh searching sudah ada banyak yang membahas soal ini kok.
kiri-kanan: kulit nanas-kulit buah naga- kulit jeruk (air tersisa sedikit karena luber saat meledak gegara lupa bukain tutup botol, jangan ditiru ya...) |
Dari sekian pembersih alami, yang menjadi tantangan aka challenge kali ini yaitu si eco enzyme. Saya sendiri pertama membuatnya beberapa bulan yang lalu. Namun karena kurangnya ilmu saat itu saya pe-de aja nyemplungin kulit buah ke air di dalam botol. Apa yang salah? ternyata ada bahan yang ketinggalan, yaitu gula. dan saya baru sadar setelah tiga atau empat hari. Saat saya tanyakan pada teman yang sudah biasa membuat eco enzyme apakah nanti akan berhasil percobaan ala saya ini, teman saya cuma berani jawab "liat aja nanti mba".
Satu pekan berikutnya saya menyimpulkan bahwa percobaan pertama belum berhasil. Tak apa mari kita coba lagi. Dan saya kembali mencoba, kali ini dengan resep yang seharusnya
Satu liter air,
Seratus gram gula, (dianjurkan mengguakan gula tebu untuk hasil yang maksimal, jbisa juga menggunakan gula palem atau gula aren.
Tiga ratus gram kulit buah yang sudah dipotong-potong (saya menggunakan kulit jeruk) bisa juga menggunakan kulit mangga, naga, apel.Caranya:
- Masukkan semua bahan kedalam toples plastik atau wadah yg bisa ditutup, aduk lalu tutup rapat
- Usahakan rutin membuka dan menutup kembali wadah setiap beberapa hari sekali. Lakukan ini selama 1 bulan pertama,
- diamkan selama 3 bulan.
- Eco enzyme siap dipanen setelah 3 bulan.
Percobaan kedua ini alhamdulillah berhasil tiga bulan berikutnya. Kenapa selama itu? karena pada dasarnya ini adalah proses fermentasi yang tentu saja membutuhkan waktu. Jadi jangan berharap akan memanen ecoezyme segera setelah mencampur bahan-bahannya yaa... Mission Impossible itu namanya, hehe...
Berikutnya, untuk apa sih eco enzyme ini? hmm kalo mentor di kelas sih bilangnya bisa untuk mencuci pakaian, peralatan makan, sampai bisa pula digunakan untuk cairan pel. Well, setelah mendapat penjelasan seperti itu saya pun berpikir bahwa ini akan mirip sabun cair yang berbusa banyak saat dicampur air. Ternyata lagi-lagi saya salah sodara-sodara...
Saat pertama mencuci piring pake si eco enzyme ini saya terkejut karena tidak ada busa sama sekali, hiks. Lalu saya kembali bertanya pada teman, apa memang seperti itu? dan jawabannya adalah "Ya"
Saya yang saat itu masih belum move on dari sabun cair akhirnya memutuskan menggunakan lerak saja untuk mencuci piring.
Bagaimana nasib eco enzyme yang baru saya panen ini? saya menggunakannya sebagai cairan pel. Dan hasilnya bersih. FYI saya masih menggunakan eco enzyme sebagai cairan pel sampai sekarang.
0 komentar
Terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...