Game Level#2 Day 3: Drama Pagi...
Bismillah
credit : pixabay |
Berikutnya giliran A, ia tampak masih merasakan kelesuan
setelah kemarin terlalu banyak diinterupsi soal kekurangan dari hasil kerjanya.
Hari ini saya mencoba irit kalimat, namun bad mood yang dirasakan A seperti
menular pada saya, ditambah E yang lumayan butuh perhatian saat memakai
bajunya. Alhasil diskusi panjang hampir terjadi kembali antara A dan saya. Jika
saat bersama E saya gemas ingin segera memakaikan bajunya agar cepat selesai
(bersyukur itu tidak saya lakukan). Dengan A saya merasakan kalimat yang sudah
diujung lidah seolah mau meloncat keluar begitu saja. Kalimat yang berakibat
saya harus mengulang dari awal proses melatih kemandirian ini. Ya, hampir saja
saya ucapkan, “Ya sudah biar mama yang sapu lantainya”. Dan lagi-lagi saya
bersyukur tidak sempat mengucapkannya, Alhamdulillah.
Hmm.. hari ketiga yang masih mirip hari kedua. Butuh perjuangan
memang, tapi tak apa. Saya mencoba bertahan untuk istiqomah atau konsisten
menahan diri dan bersabar saat melalui proses melatih kemandirian A dan E. Saat
seperti ini saya jadi mengingat kalimat Pak Su.
“Jika semua serba lancar, maka kita tidak pernah belajar.”
0 komentar
Terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...