Bismillah...
Tulisan ini sekedar curahan hati seorang crafter yang masih
baruuuu dan terus belajar setiap harinya. Tak ada niat untuk menghakimi siapapun.
Hmm... dibandingkan dengan para crafter senior yang sudah
lebih dulu nyemplung ke dunia perflanelan, aku tergolong masih baru banget. Jam
terbangnya juga masih dikiiit... :D masih belum banyak pengalaman dan perlu
terus belajar. Tapi beberapa hari belakangan sering sekali baca status para
crafter di media sosial tentang makin maraknya istilah harga nyungsep, banting
harga, harga ndlosor dll...
Mulai dari para crafter senior sampe newbie seperti diriku
ikut penasaran seperti apa sih pola kerja mereka sehingga bisa seperti itu? Dan
seperti apa juga customer yang nyari produk craft dengan harga nyungsep
tersebut, meskipun seringnya istilah tersebut diiming-imingi rayuan “beli dalam
jumlah banyak”
Kadang sebel sama customer yang sering sekali menggunakan
istila-istilah itu saat mereka mencari
produk craft yang mereka inginkan, Kadang heran juga melihat para
crafter yang bisa pasang harga segitu rendahnya untuk hasil karya mereka...
pasti yang beli juga banyak. Sempat pula terbersit untuk meniru, tapi... o...
tidak! Keadaan atau kondisi tiap crafter itu beda, kalo ada crafter yang berani
pasang harga jauh di bawah pasaran... mungkin positif thinking nya mereka bisa
mengakses bahan baku dengan harga yang murah. Makanya bisa pasang harga segitu.
Dan kalau ada yang pasang harga di atas harga pasaran ya mungkin memang akses
ke bahan bakunya agak sulit. So simple... hehehe.
Tapiii diluar positif thinking yang saya sebutin tadi,
kadang lumayan risih liat ada crafter yang banting harga sampe habis-habisan. Kadang
mikir juga apakah Cuma segitu mereka menghargai hasil kreativitas mereka. Apalagi
kalo mikir harus bayar asisten, biaya produksi dan lain-lainnya... fffiuhh (Cuma
bisa menghela nafas panjang).
Bukaaaan, bukan karena iri atau apapun namanya --na’udzubillah---
melainkan sedih. Sedih saat memikirkan proses kreatifitas yang dilalui setiap
crafter untuk menghasilkan setiap hasil karya ternyata dihargai sangat rendah. Sedih
juga saat memikirkan kadang untuk menyelesaikan orderan, para crafter sampai
ada yang begadang hingga larut malam, mengorbankan kesehatan... fffiuhhh. Sedihhh...
Dan karena tergelitik dengan istilah harga ndlosor ini aku
jadi inget sama salah satu produk craft dari negeri jiran... harganya sampe
tiga kali lipat harga di Indonesia, wuiihhh hebat ya...
Si crafter hebat karena pandai menghargai diri sendiri,
terutama menghargai proses kreatifitasnya, pembeli juga hebat karena bisa
menghargai produk tersebut sebagai satu karya yang pastinya berbeda dengan
produk keluaran pabrik, yang semakin banyak jumlah produksinya semakin murah
harga nya... J
Yaah mungkin harus banyak belajar lagi, belajar menghargai
diri dan karya sendiri.
4 komentar
betul banget mbak... :)
ReplyDeletekalau kita sendiri tidak bisa menghargai karya kita, bagaimana mungkin mengharapkan orang lain menghargainya ya mba.. btw terimakasih sudah mampir ya mba.
DeleteHalo sis.. Bisa minta saran menentukan harga bunga flanel? terima kasih
ReplyDeletehai mba @Ratna Dewi.. saya biasa pakai referensi dari nupinupi.com untuk menghitung harga jualnya.
DeleteTerimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...