Belajar Memberi

by - 9:00:00 AM

          
         Sore itu aku dan suami baru pulang dari sekolah... masih di jalan dan di atas tunggangan kami (si bebek) saat getar halus yang ditimbulkan HP nun di dalam saku baju mengagetkanku karena letak saku yang cukup dalam hingga sulit untuk dijangkau.Setengah keras aku berusaha menggapainya dan hupp dapat. 
"Assalamu'alaikum..." dari nomor tidak di kenal
"wa alaikum salam... maaf dengan siapa?"  
"Ini mama Rara bu... maaf mau tanya, ibu di ...." aku tak mengerti apa yang diucapkan oleh mama Rara
"Maaf bu suaranya kurang jelas, saya masih di jalan... sepuluh menit lagi sampai rumah" kumatikan saja hp-ku lalu ku kirim sms yang menjelaskan bahwa suaranya kurang jelas dan setiba di rumah akan kutelepon beliau.
            Baru saja kuletakkan tas, hp ku sudah bernyanyi lagi. Dari mama Rara.
"Ya, wa alaikum salam... maaf ya bu tadi suaranya ga jelas....ada yang bisa dibantu bu?"
"Ini bu... mau tanya, di rumah sudah punya lemari es belum?"
Deg. Wah wali muridku ini kok tahu kalo aku belum punya lemari es.... mungkin beliau berpikir karena aku dan suami masih terhitung baru menikah jadi ada keperluan yang belum dimiliki, termasuk lemari es. Pertanyaannya seperti sebuah tebakan yang tepat. Lalu setengah bingung kujawab.
"Belum bu... memang kenapa ya?"
"Ini bu... Rara kan rencananya pekan depan mau pindah ke luar kota... jadi lemari es di rumah rara biar buat bu guru aja... tapi maaf lho bu lemari es nya ga baru, bekas dan udah jelek..."
Hah... aku salah dengar atau tidak nih. Segera kupencet tombol loudspeaker di hp agar suami yang berdiri tak jauh dari ku bisa mendengar.
"Maaf bu... ini beneran ya?" aku seperti orang dungu jadinya, tak henti berpandangan dengan suamiku saking bingung nya harus menjawab apa.
"Iya beneran bu, tapi ya itu tadi bu... lemari es nya udah jelek, jadi nanti jangan diketawain ya..."
"wah subhanallah... terimakasih banyak, aduh saya ga tau nih bu mau ngomong apa... cuma bisa berdoa semoga dimurahkan rizkinya, dan barokah...."
         Tak cukup menawari kami lemari es, ia bahkan bertanya tentang mesin cuci, kujawab saja kami sudah punya dan memang kami sudah punya. Lalu sepertinya ia segera mencari orang lain untuk menjadi ladang pahala baginya.
         Keesokan harinya porsi rasa takjub kami para guru di sekolah ia tambah berlipat-lipat, motor yang biasa ia pakai mengantar anaknya ke sekolah juga ia infakkan ke sekolah. Untuk operasional katanya.
         Lalu esok lusanya, ia datang lagi ke sekolah dan mengajari kami para ibu guru merangkai mote, lengkap dengan bahan baku yang ia siapkan sendiri. 
         Begitulah. beberapa hari itu aku, suami dan guru-guru di sekolah termangu akan pelajaran yang disuguhkan seorang wali murid yang luar biasa. Belajar Memberi.



You May Also Like

0 komentar

Terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...

Today's Quote

"Enjoy the little things in life, for one day you may look back and realize they were the big things"