Mengenalkan uang saku harian pada A menjadi salah satu yang ingin saya lakukan bersama A pada sesi melatih A agar cerdas finansial. Dalam rencana kegiatan tujuh hari pertama pun saya sudah memasukkannya dalam list. Namun pada prakteknya saya dan ayahnya sering lupa soal yang satu ini. Maka pada tujuh hari kedua ini saya pun kembali berniat memasukkan poin mengenalkan uang saku ke dalam list kegiatan kami, ditambah beberapa poin lain yang akan kami latih bersama. Untuk E saya menambahkan poin membuat rencana belanja bersama serta mengenalkan konsep earn money secara sederhana.

Hari ini saya mulai mengingatkan A kembali untuk menabung, karena sebelumnya A sudah memiliki tabungan sendiri. Namun saat itu A masih hanya sekedar menabung beserta alasannya menabung, tidak ada pencatatan. Kali ini saya mulai mengenalkan pada A agar mencatat uang tabungannya. Meskipun A masih belum mencatat uang yang di tabungnya, namun A berusaha mengingat jumlah yang ia masukkan ke tabungan hari ini. Menabung, checked. Mencatat tabungan, no.

Sore hari E tiba-tiba meminta pada ayahnya untuk dibelikan mainan. Saya kemudian bertanya pada E, apakah ia mempunyai uang untuk membeli mainan yang diinginkannya tersebut, dan dengan polosnya E menjawab agar memakai uang ayah saja. Saya bertanya sebenarnya untuk mengingatkan E bahwa jika menginginkan mainan tersebut ia harus memiliki alat tukarnya yaitu uang. Ayah kemudian melanjutkan dengan menyuruh E berdoa, meminta dimudahkan rezeki oleh Allah untuk membeli mainan tersebut. Persoalan membeli mainan ini akhirnya saya bahas kembali saat menjelang E tidur. Pola yang sama dengan A kemarin saya terapkan kembali. Melalui obrolan santai kami, saya berusaha memahamkan E bahwa tak semua mainan yang ia lihat ditoko mainan harus dibeli. E berpendapat bahwa mainan miliknya memang sudah rusak dan sudah waktunya diantar ke bank sampah. Oke, alasan diterima. Saya lalu mengingatkan lagi bahwa setidaknya E harus memiliki alat tukar agar bisa memiliki mainan yang dipajang di toko mainan itu. Diingatkan tentang alat tukar rupanya membuat E berhenti meminta dibelikan mainan. Dan hari ini E kembali belajar memilah antara keinginan dan kebutuhan.