Game Level 8 Day 1 : Cerdas Finansial Sejak Dini
Bismillah ...
Memasuki level delapan kelas bunda sayang, game yang
diberikan semakin membuat dahi saya berkerut-kerut. Pasalnya kali ini kami
mendapat tugas melatih kecerdasan finansial anak sejak dini. Hal yang kemudian
saya ketahui sedikit terlambat memulainya untuk A. Terlambat karena ternyata ini
bisa dilakukan lebih awal. Lagi-lagi saya bersyukur Allah berikan kesempatan
untuk menimba ilmu di kelas bunda sayang ini. Dan kemudian saya berusaha
memaklumi diri yang baru mengetahui ilmunya saat ini. Walaupun setelah
dipikir-pikir sesungguhnya kami sudah mengenalkan tentang konsep harta, namun
tentu saja dengan faqirnya ilmu diri ini, beberapa urutan yang harusnya
dilakukan sesuai tahapan usia justru terlewat atau malah kami lakukan secara
acak. Ah, A... maafkan ibumu ini.
Selanjutnya saya bertekad tidak ingin mengulangi kesalahan
soal melatih kecerdasan finansial ini, baik bagi A maupun E. Membaca materi
berulang-ulang, membaca hasil diskusi dengan fasilitator dan teman-teman
dikelas pun saya lakukan berulang-ulang. Baiklah, saya kini mempunyai gambaran
tentang apa yang akan kami lakukan bersama setidak nya sampai dua pekan
mendatang.
Saya mulai menjalankan “misi” level delapan ini saat
memasuki pillow talk. What? Melatih kecerdasan finansial saat hendak tidur? Bagaimana
caranya? Tenang dulu wahai netizen... saya sedang berusaha menanamkan konsep
harta melalui kisah teladan para sahabat Rasul. Sebagai prolog, saya memilih
kisah Utsman bin Affan serta Abdurrahman bin Auf. Seperti yang saya jelaskan
bahwa ini adalah prolog, maka yang terjadi berikutnya benar-benar hanya prolog,
alias sedikiit sekali kisah yang tersampaikan pada hari pertama ini. Jika
dituliskan sepertinya kisah ini lebih mirip paragraf yang belum selesai ditulis. Ya, saya hanya
bercerita bahwa Rasulullah memiliki sahabat yang sangat-sangat kaya, sekaligus
dermawan. Pernah membeli sumur dengan harga yang sangat mahal agar bisa
membantu kaum muslimin yang sedang dilanda kekeringan. Ini kisah Utsman bin
Affan sang pemalu yang bahkan malaikat pun malu padanya. Berikutnya satu lagi
sahabat Rasulullah yang juga tak kalah kaya dan dermawan dan bahkan uniknya
lagi pernah berharap agar ia menjadi orang miskin saja, ini kisah yang
Abdurrahman bin Auf. Dan sesi pillow talk kami berhenti karena A dan E terlihat
sudah sangat mengantuk. Saya kemudian berujar akan melanjutkan kisahnya di lain
kesempatan, in sya Allah.
Selesai dengan prolog dua sahabat Rasul tadi saya jujur saja
merasa lega karena setidaknya akan ada yang bisa saya tulis sebagai narasi
setoran games level delapan ini. akan tetapi saat sedang melihat media sosial,
tak sengaja saya membaca setoran mba Khoirun Nikmah. Seketika saya merasa
kecil. Betapa beliau mempersiapkan kegiatan melatih kecerdasan finansial ini
secara teliti. Saya merasa seperti di tampar oleh materi yang sudah saya baca
berulang-ulang. Saya sedang hendak melatih kecerdasan finansial, akan bertemu
dengan hal-hal yang menuntut ketelitian namun saya justru kurang teliti
mempersiapkan diri untuk kegiatan ini, astaghfirullah. Padahal saya telah berkali-kali
membaca kalimat prinsip yang bahkan disematkan dalam materi level ini.
“For things to change, I must change first”
Maka akhirnya saya – setelah terinspirasi oleh mba Khoirun
Nikmah – membuat rencana kegiatan melatih kecerdasan finansial untuk A dan E selama satu pekan mendatang,
ini sudah pernah dilakukan sebenarnya. Namun lagi-lagi semoga Allah mengampuni
ketidak konsistenan saya.
Saya baca ulang – sekali lagi – materi dan hasil diskusi di
kelas, lalu membaca narasi mba Khoirun Nikmah. Ada panduan tahapan mengenalkan
anak pada uang disana.
Alhamdulillah saat ini ada begitu banyak aplikasi pendukung
jika ingin belajar, saya menggunakan canva untuk membuat template (ini bukan
promosi ya).
rencana kegiatan A (free template by canva) |
rencana kegiatan E (free template by canva) |
Hasilnya, kami akan melakukan beberapa hal berikut selama
tujuh hari kedepan.
Untuk A, inilah yang akan kami lakukan:
- Mengenalkan konsep rezeki melalui kisah teladan
- Menguatkan konsep uang sebagai alat tukar (A sudah dikenalkan sekilas tentang uang sebagai alat tukar)
- Mengajak membuat list kebutuhan
- Memilah kembali mana keinginan dan mana kebutuhan
- Mengenalkan uang saku harian
Sedangkan E akan melakukan hal berikut ini bersama saya dan
ayahnya:
- 1. Mengenalkan konsep rezeki melalui kisah Utsman bin Affan
- 2. Mengenalkan konsep rezeki melalui kisah Abdurrahman bin Auf
- 3. Penguatan konsep bahwa rezeki berasal dari Allah
- 4. Mengenalkan konsep uang sebagai alat tukar
- 5. Membuat list kebutuhan sederhana
- 6. Memilah keinginan dan kebutuhan.
Setelah dibuat lebih rinci seperti ini jelas terlihat mana
yang sudah kami lakukan di hari pertama ini, yaitu mengenalkan konsep rezeki
melalui kisah teladan, meskipuuun baru prolognya saja. Alhamdulillah...
note: image source- pixabay
note: image source- pixabay
0 komentar
Terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...