Bismillah... 

 

Setelah beberapa hari kemarin aku selalu bahas topik parenting gara-gara baru baca buku The Danish Way of Parenting, hari ini bahas yang ringan-ringan aja ya...

 

Jadi bagi beberapa pembaca blog ini yang sudah mengikuti dari awaaaal banget pasti sedikit banyak tahu bahwa dulunya aku suka banget ngecraft, dan bahkan sampe pada tahap jualan. Nah, meskipun sekarang aku hanya ngecraft sebagai selingan aja tapi bahan-bahan craft di rumah masih ada dan lumayan banyak. Padahal beberapa sudah di donasikan untuk teman ataupun saudara yang mau memanfaatkan bahan-bahan tersebut. Terkadang A dan E ingin belajar bebikinan dan mereka menggunakan bahan yang tersisa.

 

Salah satu bahan craft yang banyak sisanya adalah kain perca alias kain sisa jahitan. Sepertinya, eh bukan sepertinya ding, tapi memang aku tipe yang digambarkan dalam quote ini

 

Behind a crafter is a big freaking mess

 

Juga quotes yang satu ini:

 

“I can’t clean my craft room because i get distracted by all the goods i find again.”

 

“My problem isn’t that i buy too many craft supplies, my problem is i shop faster than i create”

 

Yup, kebayang ya... dengan baca quuotes di atas seberapa banyak dan berantakan craft supplies yang ada di rumah kami.

 

Anyway, kembali ke judul... beberapa hari kemarin aku di ajak kakak untuk bikin masker dari bahan kain sisa. Ini membuat aku akhirnya mengintip lagi beberapa kantong plastik yang masih tersisa. Dua masker berhasil kubuat. Namun rupanya masih ada lumayan banyak kain sisa. Aku hanya berpikir gimana caranya kain ini cepat habis tanpa harus membuangnya ke TPA.

 

Akhirnya membuat scrunchies menjadi pilihan karena dari tutorial yang aku lihat di youtube, satu scrunchies bisa menghabiskan hingga satu setengah meter kain.

 

Gimana cara bikinnya? Gampang banget, dan bisa dengan jahit tangan juga. Aku lupa foto-foto proses pembuatannya, tapi sudah ada banyak sekali tutorial di youtube. Bisa langsung meluncur ke sana ya...