Berita Kehilangan dan Tabungan Kebaikan yang Mungkin Masih Hampa
Bismillah...
Akhir
pekan lalu rasa sedih sempat datang setelah mendengar berita jatuhnya pesawat
penumpang dari salah satu maskapai, jujur saja tak ada satupun yang ku kenal
ada di antara mereka. Namun saat membaca potongan-potongan kisah sang pilot,
para kru hingga penumpang pesawat tersebut tampak sekali bahwa mereka
meninggalkan jejak-jejak kebaikan yang patut ditiru. Semoga Allah anugerahkan
husnul khotimah untuk mereka, aamiin...
pixabay |
Pagi
ini sebuah notif dari WAG muncul dan aku yang biasanya jarang memegang gawai di
pagi hari secara tak sengaja melihat notif tersebut karena pada saat bersamaan
ingin melihat jam. Pesan itu berupa gambar hasil tangkap layar dari sebuah
status media sosial milik seseorang. Sekilas tampak biasa, namun saat membaca
keterangan gambar seketika persendianku melemah. Seorang ulama yang dikenal karena
kedekatannya dengan Alquran – Syekh Ali Jaber – dikabarkan meninggal
dunia. Tak ingin langsung percaya aku mencoba mencari sumber berita lain,
dan benar adanya ulama tersebut telah berpulang. Sebagian besar story wa dari
kontak yang ada di gawaiku bahkan secara bersamaan memanjatkan kalimat istirja’
Innalillahi wa inna ilayhi rooji’uun...
Seketika
pula aku teringat sebuah hadits Nabi
Muhammad SAW
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻳَﻘْﺒِﺾُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢَ ﺍﻧْﺘِﺰَﺍﻋَﺎً ﻳَﻨْﺘَﺰِﻋُﻪُ ﻣﻦ ﺍﻟﻌِﺒﺎﺩِ
ﻭﻟَﻜِﻦْ ﻳَﻘْﺒِﺾُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢَ ﺑِﻘَﺒْﺾِ ﺍﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ
“Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak
mengangkat ilmu dengan sekali cabutan dari para hamba-Nya, akan tetapi Allah
mengangkat ilmu dengan mewafatkan para Ulama (HR. Bukhori)
Allahummaghfirlahu
warhamhu wa’afihi wa’fu anhu..
Saat
membuka instagram, kembali aku menemukan sebagian besar feed teman-temanku
adalah tentang kehilangan sosok ulama satu ini, namun dari sekian banyak
postingan yang kubaca ada satu yang benar-benar mewakili perasaanku.
Seperti
ini kira-kira kalimat yang di unggah akun @boy Candra tersebut:
“Setiap
ada Ulama berpulang, yang harus kita kasihani adalah diri kita sendiri. Beliau
sudah banyak sekali melakukan hal-hal baik semasa hidup, sementara kita belum.
Banyak tabungan yang beliau bawa, sementara kita mungkin masih hampa.”
Dua
berita kehilangan yang terjadi di waktu berdekatan ini sungguh menjadi
pengingat untukku. Peristiwa jatuhnya pesawat penumpang dengan segala kisah
mereka yang ada di dalamnya menyadarkan bahwa begitu dekatnya kematian itu. Apa
saja yang sudah disiapkan untuk saat itu?
Lalu
berita perginya Syekh Ali Jaber, mengingatkanku pada nasehatnya tentang
keikhlasan terhadap semua ketetapan Allah. Nasehat ini sempat beliau sampaikan di sebuah acara televisi ketika baru saja mengalami musibah penusukan beberapa bulan lalu. Bahwa dengan
mudahnya beliau memaafkan dan bahkan mengikhlaskan kejadian tersebut tanpa ada
dendam sedikitpun terhadap pelakunya benar-benar merupakan sebuah pelajaran
yang membekas bagiku hingga saat ini. Beliau tak hanya menyampaikan teori
tentang sabar dan ikhlas. Lebih dari itu semua keteladananlah yang beliau tampilkan.
Masya Allah semoga aku bisa mencontoh hal ini. Aamiin...
0 komentar
Terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...