Penasaran dengan The Danish Way Of Parenthing
Bismillah...
Jessica Joelle Alexander dan Iben Dissing Sandahl adalah dua
penulis dan merupakan sepasang suami istri yang bukunya menarik perhatianku
ketika mengunjungi Gramedia untuk mencari Kamus Bahasa Arab anak-anak pekan
lalu. The Danish Way Of Parenthing. Rahasia Orang Denmark Membesarkan Anak. Begitulah judul bukunya.
“Sepertinya menarik”, pikirku saat itu.
pixabay |
Sudah menjadi kebiasaanku saat penasaran dengan satu buku, aku akan terlebih dulu membaca cover bagian belakang (sepertinya semua orang begitu, ya?) Karena di sana biasanya ada sedikit gambaran tentang isi buku.
“Selama lebih dari 40 tahun Denmark selalu terpilih menjadi negara paling bahagia sedunia, menurut World Happiness Report oleh PBB.Tak terhitung banyaknya artikel dan kajian yang berusaha memecahkan masalah ini.”
Saat membaca paragraf di atas aku sempat berpikir, apa
indikator negara paling bahagia tersebut? Bagaimana caranya mereka bisa menjadi
orang-orang paling bahagia di dunia? Jawaban dari pertanyaan kedua ini ternyata
ada pada paragraf berikutnya.
Setelah riset bertahun-tahun, ternyata jawabannya sangat sederhana. Ini karena gaya pengasuhan mereka.
Wow Masya Allah sebegitu besarnya dampak pengasuhan hingga
menjadikan sebuah negara memiliki penduduk yang paling bahagia selama 40 tahun
terakhir.
Seperti apa sebenarnya negara Denmark yang selama ini kukenal sebagai negara asal Viktor Axelsen, Mathias Boe, Christina Pederson, serta sederet bintang bulutangkis yang kerap menjadi lawan bagi para jagoan dari tanah air ini? Haha... aku memang terkadang mengikuti berita dari dunia olahraga, khususnya olahraga tepok bulu ini.
Denmark adalah negara kecil di bagian utara Eropa yang terkenal dengan dongeng Hans Christian Andersen berjudul “Putri Duyung Kecil”, yang telah terpilih menjadi orang-orang paling bahagia di dunia oleh OECD (Organisation for Economic Cooperation and Develoment) hampir setiap tahun sejak 1973. 1973! Berarti, lebih dari empat puluh tahun, orang Denmark secara konsisten terpilih menjadi orang-orang paling bahagia di dunia.
Membaca potongan-potongan tulisan di dalamnya membuatku memantapkan hati untuk membeli buku ini. Sesampainya
di rumah aku berikrar di hadapan Pak Su, bahwa akan menyelesaikan membacanya
dalam waktu satu pekan. Yup, aku memang sedang mencanangkan satu buku untuk
dibaca dalam satu pekan. Ikrarku ini pun tak lupa disertai permintaan agar
beliau mengingatkan niatku tersebut jika ternyata aku mulai goyah. Tapi semoga saja tidak.
0 komentar
Terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...