Game Level 10 Day 11: Mengikat Batang Padi
Bismillah
Dongeng kali ini masih berlanjut dengan kisah padi. Jika kemarin
dan hari-hari sebelumnya kisah orang-orang jaman dahulu yang begitu memuliakan
padi telah saya tuturkan ulang pada A dan E, maka kisah padi kali ini adalah tentang
perlakuan lain terhadap padi saat para tetua harus beristirahat sejenak dari
aktivitas memanen padi.
image source: pixabay |
“Zaman dulu...” Saya mengawali kisah saat sedang duduk bersama A dan E.
“Setiap kali orang-orang merasa lelah dan ingin beristirahat dari memetik padi, mereka tidak pernah buru-buru meninggalkan tanaman padi yang sedang mereka petik”
“Kenapa memangnya, Ma?” Tanya A.
“Mereka akan mengambil dua rumpun batang padi, lalu mengikatkannya satu sama lain.” Saya melanjutkan lagi.
A dan E menjadi lebih serius mendengarkan.
“Untuk apa?” Sekarang giliran E yanng bertanya.
“Kalo kata nenek sih, supaya padi-padinya ga lari saat ditinggal beristirahat...” saya menjawab sambil tersenyum.
“Emang padi punya kaki?” E terlihat tak terima dengan jawaban saya sambil melontarkan pertanyaan kritisnya. Saya sudah menduga bahwa entah A atau E akan bertanya seperti ini karena jawaban saya tadi.
“Hmmm... tentu saja tidak, mungkin sebenarnya maksud nenek adalah supaya ketika orang-orang sudah selesai beristirahat dan ingin kembali memetik padi... mereka tidak bingung mencari padi mana yang terakhir mereka petik”
“Ooo...”
“Dengan mengikat batang padi maka akan ada tanda yang bisa gampang ditemukan... jadi ga bingung deh...”
“Jadi ga usah nyari-nyari lagi ya, Ma...” Ujar A.
Saya menutup dongeng hari ini dengan kesimpulan sederhana
ala saya. Tindakan sederhana yang terkadang terlihat tak bernilai bisa saja
memiliki makna serta arti yang mendalam. Seperti halnya mengikat batang padi. Terlihat
remeh namun cukup membantu.
Oya, di daerah kami padi tak hanya ditanam di sawah
melainkan juga di ladang atau kami biasa menyebutnya uma/ume. Cara memanen
padinya pun berbeda dengan cara memanen padi yang di tanam di sawah. Yaitu dengan
cara memetik langsung butir padi dari ppohonnya. Itu sebabnya jika tak diberi
penanda berupa batang padi yang diikatkan satu sama lain bisa menyebabkan sulit
menemukan mana padi yang telah dipetik dan mana yang belum. Apalagi jika padi
yang ditanam sangat banyak, mengikat batang padi seperti yang dilakukan
orang-orang terdahulu sangat membantu.
0 komentar
Terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...