Momen kebersamaan sekaligus kreatifitas ala A dan saya kali ini bermula dipagi hari saat A baru saja bangun tidur.

Roti telur yang bikin A semangat banget pagi ini

"Hari ini kita bikin cemilan apa ya, Ma...?" Masih dengan wajah sembab namun A sudah begitu penasaran dengan kegiatan kami hari ini.

Saya tak langsung menjawab melainkan balik bertanya pada A, karena tak biasanya ia langsung bertanya begitu terbangun dari tidur.

"Gimana kalo bikin Roti Telur aja...?" Tiba-tiba A jadi begitu berbinar saat mengucapkan keinginannya ini. Ternyata ia bertaya justru karena ingin mengungkapkan idenya, kreatif!

"Wow, roti telur kaya gimana tuh A?" Saya jadi ikut antusias.

"Roti tawar itu lho, Ma...! Atasnya pake telur, diceplok, setengah matang!" A menjelaskan dengan semangat. Tangannya bergerak memeragakan roti yang ditumpuk dengan telur mata sapi. Betapa senang melihat A sudah berapi-api sepagi ini.

Obrolan dipagi buta ini pun berlanjut dengan pertanyaan saya tentang bagaimana A bisa mendapat ide soal cemilan hari ini yang lantas dijawabnya dari menonton kartun islami kesayangannya Nussa di youtube.

Lalu berlanjut lagi dengan hal-hal teknis soal pembuatan roti telur ini. Kesimpulannya, A ingin membuat roti telur pagi ini juga. A bukan memaksa, ia tahu bahwa persediaan roti di dapur masih banyak sehingga tak perlu menunggu toko roti yang biasanya buka sedikit lebih siang. Saya kemudian menyanggupinya.

Jadilah pagi ini kami mencicipi roti telur yang terdapat dalam salah satu adegan di film kartun Nussa. Sejujurnya saya masih menimbang beberapa pilihan cemilan yang akan dibuat saat A mengajukan pertanyaan soal cemilan ini. Alhamdulillah ide A membantu saya memutuskan lebih cepat dan yang lebih penting lagi saya melihat binar di matanya, baik saat mengutarakan idenya maupun ketika benar-benar sudah mencicipi cemian yang sebelumnya hanya ia lihat di film kesayangannya.