Beberapa hari ini E dalam kondisi yang mengharuskannya lebih banyak beristirahat. Bagi E yang terbiasa berlari kesana-kemari dengan aktif tentu saja ini menjadi tantangan tersendiri. Tak cuma tantangan untuk E, saya pun ikut merasakan hal yang sama. bagaimana tidak... saya juga harus memikirkan cara agar E tak terlalu banyak bergerak, namun tak menghabiskan waktu dengan menonton televisi atau memegang gawai.

image source: pixabay

Keadaan seperti ini ternyata justru menyebabkan E menjadikan segala sesuatu yang ditemukannya sebagai alat untuk bermain. Seperti kemarin saat melihat saya dan A yang memangkas daun, E pun ikut serta hingga mengurungkan niatnya bermain dihalaman. Hampir semua peralatan di rumah tak luput dari aksi E untuk bermain.

Menjelang maghrib E yang sedang duduk tiba-tiba mendapat ide bermain dengan tumpukan baju yang sedang menanti giliran untuk dilipat. Permainan sederhana yang sukses membuatnya sibuk karena harus menyembunyikan lalu menemukan kembali. Ya, E akan menyembunyikan sejumlah mainannya di dalam baju secara acak lalu setelahnya berusaha menemukan kembali mainan tersebut. Jika berhasil E bertepuk tangan untuk dirinya sendiri. Kenapa bertepuk tangan sendiri? Karena E memang sedang bermain sendiri tanpa A. Saat saya bertanya apa yang sedang dilakukannya, santai saja E menjawab bahwa ia sedang mencari harta karun. Dan saya pun akhirnya ikut dalam petualangan mencari harta karun ala E sore ini.