Bismillah...

Hari kedua tantangan saya merasa tak punya ide akan mendongeng tentang apa. Perintah dalam tantangan sebenarnya cukup sederhana. Namun pada prakteknya tetap saja saya masih merasa aneh ketika menjalankannya. Sepertinya saya sudah terlalu nyaman dengan cara bekisah menggunakan buku cerita selama ini.

Menjelang sore saya belum juga menemukan ide, tapi tantangan harus tetap dijalankan. Akhirnya saya meminta tolong pada ayah untuk mendongeng hari ini. Bersyukur  ternyata ayah segera menyanggupi permintaan saya.

Maka siang menjelang sore ini pun diwarnai dengan aksi ayah yang mendongeng dengan tema bangun pagi. Memakai tokoh ayam jantan yang diberi nama Si Jengger saya kemudian menyaksikan antusiasme A dan E mendengarkan Ayah. Ya, meraka begitu serius mendengarkan kisah Si Jengger yang setiap pagi selalu bangun paling awal, lalu membangunkan seluruh kampung agar tidak ada yang kesiangan.

Bukan tanpa alasan sebenarnya pemilihan tema bangun pagi kali ini. A dan E sedang kesulitan bangun awal semenjak mereka tak lagi istirahat atau tidur disiang hari. Sedangkan saat malam tiba merka seperti tak rela harus berhenti main dan kemudian tidur. Alhasil kesokan harinya kesulitan bangun lah yang terjadi. Semoga setelah mendengar kisah Si Jengger, A dan E lebih besemangat kembali untuk bangun pagi. Sementara sambil menjadi pendengar, saya memikirkan besok akan mendongeng dengan tema apa untuk A dan E.