Game Level 4 Day 1 : Mengamati kacang hijau
Bismillah...
Sampai juga di game level empat ini setelah agak terseok di
level tiga, hiks...
Sebelum memasuki game level empat ini seperti biasa akan ada
materi pengantar, dan ternyata materi pada level ini adalah tentang mengenal gaya
belajar anak. Materi ini seperti melempar saya ke masa lalu, masa dimana saya
masih aktif mengajar dan sedang senang-senangnya mempelajari hal-hal seperti
ini agar tak mati gaya ketika dikelas menghadapi anak-anak didik yang luar
biasa kreatif dan bersemangat. Padahal beberapa hari sebelumnya di WAG IIP yang saya ikuti sempat ada seorang teman yang
juga menanyakan tentang anaknya yang menurutnya adalah anak kinestetik. Lalu saat
itu dengan santainya pula saya mengambil buku yang sudah lama tak disentuh dan
hanya bertengger di lemari buku, sekedar untuk memotret bagian yang ada
hubungannya dengan hal yang ditanyakan oleh salah satu teman tadi. Berikutnya buku
tersebut saya kembalikan lagi ke tempat
bertenggernya, hiks hiks... (jangan
ditiru yaa bu ibuk para pembaca yang budiman).
Hingga akhirnya saat harus mencerna materi kali ini saya
tersadar bahwa ini sudah saya pelajari dulu, duluu sekali. Yang artinya besar
kemungkinan saya sudah melupakan tentang modalitas v-a-k ini, hiks. Ini membuat
saya membaca ulang buku yang beberapa hari lalu sempat saya buka, dan... yak
betul... poin-poin yang tertuang di buku dan di materi kali ini sama. Alhamdulilah
Allah ingatkan melalui kelas bunda sayang ini bahwa saya punya harta karun di
lemari buku rumah kami.
Lalu apa tugas saya pada game level ini? Saya mendapatkan
pekerjaan rumah mengamati gaya belajar A atau E (pilih salah satu) setiap hari
dan mencatatnya selama minimal sepuluh hari kedepan. Dan untuk level ini saya
memilih akan mengamati E karena saya masih menebak-nebak kecendrungan gaya
belajar E. A akan lebih cepat menyerap sesuatu saat hal tersebut
divisualisasikan, namun E sepertinya tidak demikian.
Berbekal tabel pengamatan yang harus saya isi, saya mengajak
E menanam taoge (ini sekaligus mengajak E mengerjakan tugas dari TBMnya). Saya memberitahukan
E bahwa kami akan menanam kacang hijau dan bertanya apa ia mau ikut. Pertanyaan
yang dijawabnya dengan spontan bahwa ia mau ikut.
Saat saya mencontohkan bagaimana langkah-langkah menanam
kacang hijau tersebut E tak sabar ingin memegang semua alat dan bahan yang sudah saya
siapkan. Mulai dari kapas, wadah, hingga kacang hijau ingin disentuhnya semua. Saat
saya katakan mama akan mencontohkan dulu caranya barulah E mulai mengamati, namun
hanya beberapa detik saja karena ia kembali ingin memegang semuanya. Dan saya
pun akhirnya membiarkannya. Proses ini ternyata diwarnai dengan saya yang
terlalu banyak menyela, namun segera saya hentikan ketika tersadar bahwa
seperti inilah biasanya E saat sedang melakukan sesuatu bersama saya. Ia ingin
ikut memegang objek yang sedang kami pelajari. Ia ingin ikut mempraktekkannya. Kegiatan
menanam tauge kami tutup dengan E meletakkan satu wadah tauge ditempat gelap
dan tertutup, lalu meletakkan wadah kedua ditempat yang terkena sinar matahari.
Ini akan menjadi hal yang akan diamatinya beberapa hari mendatang. Dan hari ini E belajar melalui praktek langsung.
dan seperti inilah penampakan calon tauge yang ditanam E. ^_^ |
2 komentar
Narasinya ditulis dengan detail. Good writer...👍👍
ReplyDeleteMasya Allah terimakasih uni sudah berkenan membaca...
DeleteTerimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...