Bismillah...

Hari keempat, dan nyanyian Tasya Libur tlah tiba dalam versi lain karena saya ganti liriknya menjadi “libur tlah usia” terngiang-ngiang di kepala saya. Nyanyian tasya semasa ciliknya sering berkumandang di kepala saya hari ini karena ingin menyemangatai diri sendiri setelah tiga hari menjalani family project bersama A, dan sempat tersendat dihari ketiga. Kelelahan menjadi faktor tak terlaksananya kegiatan membaca rutin kami di malam sebelumnya. Saya tak ingin memaksakan kegiatan tersebut harus “jalan” seperti dua malam sebelumnya dengan kondisi A yang terlihat benar-benar lelah. Tak ingin A justru menjadi tak bersemangat di malam-malam berikutnya akibat paksaan yan g ia terima.

Sepanjang hari saya berusaha sering mengingatkan A agar ia tidak terlalu memaksakan diri saat melakukan aktivitasnya setelah kemarin merasa kelelahan. Saya terkadanga sambil bercanda mengatakan padanya...

“Nanti malam kan mau baca lagi, kalo kecapean nanti ketiduran lagi”

Dan A hanya menjawab sekenanya bahwa ia sudah tak lelah lagi hari ini.

Saat malam tiba saya memperhatikan A, dan sama seperti malam sebelumnya ia terlihat kelelahan. Saya mencoba bertanya apakah ia siap membaca lagi malam ini? Namun ternyata jawabannya adalah ia mau tidur saja dan meminta saya saja yang membacakan buku. Seperti yang biasa kami lakukan sebelum adanya project ini. Lalu malam ini pun saya kembali mengalah... tak ada suara A yang terkadang masih terbata membaca beberapa kata yang jarang ia jumpai saat masih belajar membaca karena sama seperti malam sebelumnya, A terlelap karena kelelahan.