Game Level 7 Day 5: Adab...
Bismillah...
Masih dalam suasana akhir pekan, dan kami lebih banyak
melakukan kegiatan diluar rumah bersama A dan E. Sejak pagi kami sudah tak di
rumah dan ini berlangsung hingga siang kemudian dilanjutkan kembali hingga
malam hari.
A yang sudah mematenkan akhir pekan sebagai jadwal buka
pojok bacanya sempat melayangkan protes karena kami seharian berada diluar. Alhamdulillah,
saya mencatat ini sebagai bentuk lain keseriusan A soal pojok bacanya. tak
berhasil membuka pojok baca dipagi hari membuat A berencana untuk melakukannya
pada sore hari saat kami sedang berada di rumah. Namun lagi-lagi A harus
mengurungkan niatnya karena kami mengunjungi salah seorang kerabat yang sedang
berbahagia karena baru saja melahirkan. Bedanya kali ini A tak lagi bersedih,
ia bersemangat karena akan menjenguk bayi.
image source: pixabay |
Sedangkan E, ia begitu bersemangat sejak pagi megikuti alur
kegiatan kami hari ini. Hingga saat kami sedang menjenguk bayi, saya kembali
menemukan sesuatu yang akan saya catatkan dalam portofolio E. E sedang bermain
mobil-mobilan bersama sepupunya, lalu seperti biasa saat sudah merasa cukup
dengan mainan mobil-mobilan yang dipegangnya E akan mencari mainan lain. Sebelum
mengambil mainan yang lain, E hanya saya ingatkan sekali agar mengembalikan
mobil-mobilan tersebut ke tempatnya semula. Berikutnya E meminta izin pada tuan
rumah yang berusia lebih kecil dari pada E. E meminta agar dibolehkan memainkan
mainan yang lain. Ternyata mainan yang diinginkan E adalah mainan kesayangan
tuan rumah yang membuatnya tak memberi izin pada E untuk memainkannya. Saya yang
menyaksikan hal tersebut sempat khawatir E akan menangis atau memaksa meminjam
mainan tersebut. Tapi yang terjadi adalah E segera mengiyakan permintaan untuk
tidak memainkan mainan tersebut. Betapa lega
dan bersyukur saya melihat adab E saat menjadi tamu.
Detik berikutnya saya mengingat sebuah artikel yang pernah saya
baca tentang sistem pendidikan di suatu negara yang belum menekankan sisi kognitif pada anak di
bawah usia tujuh tahun karena mereka lebih mementingkan sang anak agar terlebih
dahulu memiliki adab atau etika yang baik. Semoga E dan A tumbuh menjadi
anak-anak dengan adab yang baik. aamiin
0 komentar
Terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...