Game Level 7 Day 4: Menjadi Tuan Rumah
Bismillah...
Akhir pekan ini rumah menjadi lebih ramai daripada biasanya karena
teman-teman member Ibu Profesional di Regional kami sedang berkumpul untuk
acara kopdar sekaligus mengikuti edukasi dan praktek membuat kompos padat serta cair
bersama petugas dari Dinas Lingkungan Hidup.
Bagi A, akhir pekan adalah jadwalnya membuka pojok baca. Mengetahui
bahwa akan ada banyak anak pasti A akan merasa senang karena itu berarti akan
ada banyak pembaca bagi pojok bacanya. Setidaknya itulah yang ada dipikiran
saya. Namun pernyataan A yang saya dengan justru sebaliknya. Ia justru
berencana untuk meliburkan pojok baca tersebut.
Keheranan dengan keputusan A, saya pun menanyakan alasannya. Alasan yang
sederhana pun dikemukakan A, ada banyak anak kecil dan A khawatir mereka belum
bisa memperlakukan buku dengan selayaknya. Dialog yang kami lakukan sepertinya
tak banyak mempengaruhi keputusan A. Ia tetap tak berniat membuka pojok baca. Saya
pun tak berniat memaksanya. Sebagai kalimat penutup dialog kami saya hanya
menyampaikan bahwa saat ini kami adalah tuan rumah, dan tuan rumah sudah
seharusnya memperlakukan tamu dengan baik. Salah satu cara yang bisa dilakukan
oleh A yaitu dengan tetap membuka pojok baca.
Saat akhirnya para tamu benar-benar datang saya tak lagi
menyinggung soal pojok baca. Akan tetapi ternyata A berubah pikiran. Sambil tersenyum-senyum
ia kemudian mengeluarkan rak buku andalannya. Tak lama setelah itu A sudah
tenggelam membaca bersama beberapa anak. Meskipun durasi membaca tak lama
layaknya durasi mereka bermain, saya tetap bersyukur karena A mengubah
keputusannya karena ini berarti ia mempertimbangkan dialog yang kami lakukan sebelumnya. Beberapa buku yang sebelumnya A simpan karena menurutnya tak akan
disukai oleh para pembacanya ternyata hari ini ia keluarkan. Selesai acara,
juga diikuti dengan selesainya jam buka pojok baca. Catatan kecil saya hari ini
adalah.. Seperti yang selalu dilakukannya, A kembali merapikan buku-buku yang
selesai dibaca. Saya yang awalnya bermodal nekat ketika mencoba menjalankan
pojok baca ini tentu saja merasa lega karena keseriusan A dalam mengelolanya. Meskipun
tentu saja A melakukannya dengan cara yang sangat sederhana sesuai dengan
usianya.
0 komentar
Terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...