Episode Berbagi
Episode 1.
Aku sedang keranjingan mote, maka bertualanglah diriku ke toko yang menjual benda-benda mungil nan lucu itu... tapi jenak itu rasanya seperti berada disuatu tempat pada saat yang tidak tepat. Hmm... soalnya mati lampu... Jadilah aku memilih mote dengan penerangan minim -toko ini ga punya genset- yang disediakan pemiliknya. Sumpek, gerah, gelap bercampur bau keringat pengunjung plus karyawan toko, benar-benar kolaborasi yang sempurna untuk melahirkan aroma nyentrik dan menyengat. Setelah pilah-pilih mote yang kuanggap cantik sesegera mungkin aku keluar dari tempat yang seperti dikelilingi bayang-bayang hitam itu (kan lagi mati lampu). dan... hffhhhh lega rasanya saat menghirup kembali udara segar.
Sesampainya di tempat kasir aku masih harus menunggu.... soalnya sudah ada pelanggan lain yang lebih dulu ingin membayar... tanpa maksud apapun ku perhatikan wajahnya yang sedikit tertutup rambut, cantik, batinku. Tapi detik berikutnya aku gelagapan karena orang yang aku perhatikan tadi menyadari aku memelototinya, lebih gelagapan lagi saat kami beradu pandang. Tunggu, sepertinya wajah ini tak asing lagi...
Hwaaaaaaaa... ternyata dia temenku waktu SMA... tak cukup dekat sebenarnya... tapi pertemuan ini membuat kami seperti sahabat karib yang lama tak bersua. Dia mencari perlengkapan souvenir pernikahannya, wah aku turut bahagia. Setelah ngobrol beberapa saat kini giliranku membayar belanjaanku.
Episode 2
Mundur beberapa jam dari saat membeli mote...
Seorang wali murid menghampiriku... dari kejauhan tampak kantong plastik besar berwarna hitam, aku mencoba menebak isinya, snack yang dulu pernah kupesan sebelum Idul Adha.
Hanya butuh beberapa menit saja baginya untuk tiba di tempat ku berdiri.
"Bu Guru mohon maaf... ini snack yang tempo hari di pesan, maaf waktu itu lupa nganternya. Jadi ini ga usah bayar"
Dueengggg....
"Ngga usah bayar?" (pura-pura kaget)
"Iya, kan lebarannya dah lewat..."
"Iya juga ya...." (yang ini cuma dalam hati)
"Kalo gitu terimakasih banyak bu... "
Episode 3
Indahnya Berbagi
Sepulangnya dari toko mote... aku dan suami mampir ke masjid terdekat untuk menunaikan sholat Ashar.
Lalu tiba-tiba...
"Subhanllah ya..."
"Apa?"
"Tadi pagi kita Takziyah... dan belajar berbagi... Lalu siang dan sore hari ini Allah ganti sedikit rezeki yang kita bagi tadi dengan yang jauh lebih banyak, jauh lebih baik. Cash"
"Hm?"
Dalam hati aku membenarkan apa yang diucapkan suamiku... kalau dipikir-pikir berapa sih uang yang sering kita bawa untuk takziyah? Tapi Allah menggantinya berlipat-lipat. Mulai dari mote yang dibayari seorang teman, lalu makanan ringan yang hampir ga jadi di pesan... Aku langsung teringat sebuah hadits yang menyatakan bahwa setiap hari ada malaikat yang senantiasa memohon kepada Allah agar mengganti rezeki orang yang berbagi... Subhanallah... Maha Benar Allah. Fa bi ayyi aalaa i robbikumaa tukadz dzibaan...
0 komentar
Terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...