Kisah Ihtikar
Bismillah...
Beberapa pagi yang lalu saat baru saja keluar dari kamar
kecil tiba-tiba saja E sudah berdiri mematung seperti sengaja menunggu. Aku yang
heran lantas bertanya.
“Kenapa E?”
“Ma, coba tebak, apa arti ikhtiar?” mimik wajahnya menunjukkan ia sudah tau jawaban pertanyaannya sendiri.
“Ikhtiar? Maksudnya usaha?” tukasku sambil berlalu.
“Bukan, Ma...” E tersenyum merasa menang.
“Terus...?” Aku yang kini justru penasaran dengan pertanyaan unik pembuka hari itu. Ya, masih pagi dan aku sudah dapat pertanyaan yang membuat dahi berkerut-kerut.
“Ikhtiar tuh, misalnya orang jualan... trus dia nyimpen barang banyak-banyak untuk dijual lagi nanti dengan harga yang mahal?” masih dengan senyum kemenangan.
“E baca dimana?” Aku menebak anak ini baru saja membaca sesuatu.
“Nih, coba Mama lihat di buku ini” E menunjukkan buku Ensiklopedi Cerdas Finansial Syariah Sejak Dini yang belakangan tak lepas dari tangannya. Buku milik A yang sedang dipinjamnya.
Aku yang penasaran lalu ikut membaca tulisan yang ia tunjukkan, sejurus kemudian aku akhirnya menemukan istilah ikhtiar yang baru saja ditanyakan E.
“Oooh... ini bukan ikthiar deh kayanya E, coba baca lagi”, kataku sambil menunjuk.
“Ih-ti-kar..., Hehe...” cengir E setelah membaca ulang.
Hari itu, pagi hingga sore aku diberondong bermacam istilah
finansial yang jujur saja beberapa baru kudengar dari E –setelah ia membaca
habis ensiklopedi- yang membuatku justru meminta agar ia yang menjelaskan. Mulai dari maysir, gharar,
riba, riba fadhl, riba jahiliyah, risywah, ghisysy (ini istilah yang baru
kudengar) dan sederet istilah lain.
“Ghoror itu jual beli yang ga jelas, Ma...!” jelasnya penuh semangat.
“Ada yang untung, tapi ada yang dirugikan juga..” lanjutnya masih dengan semangat.
“Emang boleh jual beli kaya gitu?”
“Ya ga bolehlah, Ma... kan itu mengandung penipuan” terangnya lagi.
Sesekali A menimpali percakapan kami untuk menambah penjelasan
E. Aku kemudian iseng menuliskan beberapa pertanyaan kuis E tentang
istilah-istilah finansial ini di story whatsapp. Beberapa teman mencoba
menjawab, namun ada pula yang akhirnya bertanya. MasyaAllah... semoga ini
menjadi jalan kebaikan untuk E, A, kami orangtuanya juga teman-teman yang
akhirnya ikut belajar hari itu.
0 komentar
Terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...