Game Level 11 Day 11: Resume Artikel 1
Bismillah...
Hari kesebelas di level kesebelas saatnya saya mulai meresume artikel yang membahas fitrah seksualitas. Kali ini saya melansir web channelmuslim.com yang membahas tentang bagaimana peran ayah dalam perkembangan sosiologis anak perempuan.
Katanya cinta pertama anak perempuan adalah ayahnya. Peran ayah dalam
perkembangan sosiologis anak perempuan semakin terbukti relevan dengan
penelitian. Hubungan anak perempuan dengan ayahnya memengaruhi kesan dirinya
akan harga dirinya.
1. Bagaimana Ayah memperlakukan Bunda
Cara Ayah memperlakukan Bunda diawasi dengan ketat oleh putri Ayah Bunda
baik secara aktif maupun pasif sejak usia sangat muda. Memperlakukan bundanya
dengan hormat merupakan hal yang tepat sehingga putri Ayah bunda mempunyai
standar hubungannya dengan lawan jenis dengan tepat di masa depan.
2. Tidak pilih kasih berdasarkan gender
Jangan melarang putri Anda untuk terlibat dalam
kegiatan atau hobi yang biasanya dianggap “maskulin”. Ini berlaku terutama
untuk pekerjaan praktis di sekitar rumah seperti mengganti bola lampu atau
perbaikan listrik kecil. Ajarkan putri Anda keterampilan penting bagi semua
orang.
Meski begitu tetap ada hal-hal yang harus
diperhatikan. Ada beberapa hal yang memang harus ditekantan tentang perbedaan
laki-laki dan perempuan, yaitu tentang bagaimana putri Anda melindungi dirinya
sendiri dari gangguan orang lain atau pergaulan bebas.
3. Menilai diri sendiri
Evaluasi putri Anda tentang harga dirinya sangat
tergantung pada bagaimana Anda memperlakukannya. Jangan terlalu memuji
penampilannya, sebagai gantinya, hargai hal-hal yang dia kerjakan dengan keras,
baik itu studinya atau hobinya. Bantulah ia mengembangkan bakatnya. Ada
perbedaan antara menghargai dan memanjakannya karena pada akhirnya memanjakan
akan membuatnya tidak mandiri hingga dewasa.
4. Dengarkan dia
Tidak ada hal yang lebih bisa menunjukkan pada
putri Anda tentang seberapa besar Anda menghargai perasaannya selain hadir
untuk mendengarkannya. Sering kali, Anda tidak dituntut untuk memberi solusi
atau memperbaiki masalahnya. Putri Anda hanya membutuhkan Anda untuk
mendengarkannya. Yang bisa Anda lakukan adalah berbicara untuk membantunya
merenungkan pikirannya dan mendapatkan perspektif baru tentang masalah yang
sedang dia hadapi. Pada saatnya ia akan cukup kuat untuk dia menyelesaikan
masalahnya sendiri.
5. Waspadai adanya jarak
Banyak ayah yang semakin jauh dari anak perempuan
mereka ketika mereka memasuki usia remaja. Menjadi remaja dengan pereubahan
kehidupan sosial bisa saja membuat putri Anda canggung jika berhadapan dengan
Anda. Apalagi jika untuk membicarakan persoalan akil baligh dan persoalan yang
berkaitan dengan pubertas. Ini adalah tantangan bagi setiap ayah. Setiap ayah
perlu membekali dirinya dengan pengetahuan tentang pubertas dan bagaimana
bersikap dengan anak perempuan yang sedang menghadapi persoalan pubertas.
[Maya]
0 komentar
Terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...