Bismillah...
Pagi hari ketiga tantangan game level satu komunikasi produktif kelas bunda sayang saya
masih ingin mengasah trik KISS yang sudah dipraktekkan sejak hari pertama serta
trik mengganti perintah dengan pilihan yang sukses saya coba di hari kedua
kemarin. Sejak bangun pagi saya hanya perlu sedikit mengingatkan A tentang
tugasnya merapikan kembali tempat tidur, dan ia bergegas mengerjakannya tanpa
perlu drama. Begitu pula dengan E yang mulai enjoy diajak ke toilet agar segera
buang air kecil setelah bangun tidur. Alhamdulillah
Lalu lanjut saat tiba waktu sholat saya masih menerapkan
trik memberikan pilihan pada A, kali ini saya memberi pilihan mau sholat
bersama saya atau sendiri. Saya memberi pilihan demikian karena ia terlihat
belum juga bersiap wudhu untuk kemudian segera sholat.
Namun kisah hari ini belum selesai, menjelang waktu tidur
saya mulai melihat ada tanda-tanda akan terjadi drama karena E tidak mau diajak
tidur, meskipun saya sudah menemani bahkan hingga saya tertidur lebih dulu dan
kemudian terbangun lagi. Sementara saya belum mengetik tugas hari ini sama
sekali. Dialog pun terjadi antara saya dan E. Tapi E masih belum luluh. Ia bahkan
melarang saya mengetik sembari menjauhkan laptop dari saya, kemudian dengan
santainya berbaring pada posisi menghalangi saya dari laptop, fffiuhh...
Tiba-tiba saya ingat pada salah satu trik yang sepertinya
pas sekali untuk saya coba saat ini. Ya, saya mendekati E lalu kembali
mengajaknya ngobrol santai.
Saya : “E, tidur ya...”
E : “Ngga mau”
Saya : “Trus E mau apa sayang?”
E : “Mau tidur sama mamah”
Saya : “Tadi kan sudah tidur sama mamah. mamah anter ke
tempat tidur ya...”
E : “Ga mau, mau tidur sama mamah”
Percakapan masih berlanjut dengan saya yang menawarkan untuk
menggendong dan menciumnya sebelum diantar kembali ke tempat tidur, hingga
akhirnya ia setuju untuk tidur bersama ayahnya dulu, lalu saya akan menyusul. Detik
berikutnya saya sudah berada didepan laptop untuk mulai mengetik tugas yang
sempat tertunda. Dan E sudah lelap tertidur setelah mendapat pijatan lembut
dari ayahnya. Alhamdulillah... terimakasih Ayah!
Hmmm... dua trik yang
coba saya lakukan bersamaan malam ini saat berkomunikasi dengan E adalah saya
berusaha keras untuk tidak terpancing meninggikan intonasi suara, sedikit
memaksakan diri untuk tersenyum ketika menatap wajah E, lalu mencoba fokus
memikirkan solusi agar ia bisa tidur nyaman sembari saya tetap bisa
menyelesaikan tugas tepat waktu.
Bersyukur ada bantuan datang dari Ayah E yang dengan sigap
memijat E hingga ia tertidur pulas. Sekali lagi Alhamdulillah...