Challenge 3 Gemari Pratama 3: Ecobrick dan Akun Gobrik
Bismillah...
Kurang lebih sejak setahun lalu saya dan suami mulai berkomitmen untuk tidak membuang sampah plastik kami. Sebagai gantinya kami membersihkan plastik-plastik yang ada lalu mengguntingnya untuk dibuat ecobrick. Saat awal memutuskan hal ini saya jujur saja merasa tertantang, penasaran akan seberapa banyak ecobrick yang bisa kami buat dengan persediaan plastik yang seabrek banyaknya dirumah kami. . Namun kegiatan menggunting plastik yang semula terasa menantang lama-lama menjadi beban karena ada banyak plastik yang memang sengaja saya kumpulkan dirumah alias belum dibuang.
Pernah terpikir untuk pura-pura tak paham bahaya membuang plastik-plastik tersebut namun bersyukur Allah masih menjaga saya dari melakukan hal ini.
Maka kegiatan ngecobrick pun kami lanjutkan kembali. Agar bisa menjaga semangat, saya kemudian mendaftar kelas zerowaste. Bertemu dengan teman-teman se-frekuensi, lalu diingatkan kembali tentang beberapa hal (salah satunya alasan kuat kenapa saya mau membuat ecobrick) ternyata bisa menguatkan saya.
Saat ini, setelah menjadi alumni kelas tersebut, saya kembali berada dalam kelas. Meski berbeda topik dengan zerowaste, akan tetapi dalam kelas kali ini pun kembali banyak diingatkan untuk selalu hidup selaras dengan alam. Menjadi khalifah di muka bumi dengan cara menjaga alam. Terbutkti dari beberapa chalenge yang diberikan tak jauh-jauh dari usaha untuk hidup selaras dengan alam.
Naaah, challenge kali ini ternyata membuat ecobrick. Jika biasanya saya dan suami membuat ecobrick hanya memperhatikan standar volume botol, maka di challenge kali ini saya harus membuat nya dengan mengikuti standar warna dasar. Alhasil lumayan kelimpungan nyari plastik yang berwarna. Setelah berhasil membuat ecobrick dengan standar warna dasar, tugas berikutnya membuat akun di web gobrik.com untuk mendaftarkan ecobrick yang sudah dibuat dan mendapatkan nomor serinya.
ecobrick pertama yang di log ke gobrik |
Seperti biasa saat proses membuat ecobrick, saya akan kebagian tugas membersihkan plastik, lalu suami dan anak-anak akan menggunting, dilanjutkan log ke botol oleh suami lagi. Terakhir saya bertugas log ecobrick ke gobrik.com. Saat hendak menuliskan nomor seri ternyata cata kuku yang saya gunakan habis dan dengan terpaksa saya lanjut menulis dengan spidol permanen sehingga secara visual ecobrick pertama kami ini Engga Banget...
Sampai saya pasrah jika ternyata ecobrick ini ditolak. Bersyukur beberapa hari yang lalu ada pemberitahuan di surel bahwa ecobrick yang tulisan nomor serinya acak adut ini lolos proses validasi, Alhamdulillah. Jadi semakin semangat ngecobrik deh. Jadi kamu kapan ikutan bikin Ecobrick juga? Kamuuuu iya kamuuu....
Dapet feedback gini tambah seneng doong hehe.. |
0 komentar
Terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komentar positifnya ya...