Bismillah...
Surga itu... sungguh Maha Adil Allah sebab telah menempatkan seorang ibu pada porsi yang sangat besar dalam hal peluang mendapatkannya.
Sedih, hingga gemetaran rasanya saat memaksakan jemari ini menari lagi di atas keyboard, sekedar bersaksi tentang beratnya perjuangan seorang ibu.
Rabbighfirlii wa liwalidayya war hamhuma kamaa robbayaanii shogiroo...
Ya Rabb.... ampunilah kedua orangtuaku...
Entahlah, saat membaca doa ini, seakan hanya untuk ibu saja aku membacanya.
Surga itu...
Semoga Allah juga menganugerahkannya untuk salah seorang saudara yang berpulang setelah melahirkan putra ketiganya.
Baru saja rasanya mengobrol akrab bersamanya saat ia yang sedang hamil tua mengantar anak pertamanya ikut lomba mewarnai, tak cuma mengantar anaknya, ia juga membawa anak temannnya. Sungguh hal yang tak mudah bagi seorang yang sedang hamil tua untuk melakukan hal itu.
Surga itu ...
Semoga ia mendapatkannya...
Tulisan dibawah ini, entahlah siapa yang pertama menuliskannya, semoga berkenan saat kutuliskan kembali di sini.
Sekedar pengingat... agar semakin takzim terhadap ibu tercinta...
Bila Ibu Boleh Memilih -
Anakku,... Bila ibu boleh memilih Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu Maka ibu akan memilih mengandungmu... Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah
Sembilan bulan nak,... engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata...
Anakku,...
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu
Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit,
Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun
Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah... saat paling membahagiakan
Segala sakit dan derita sirna melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu
Surga itu... sungguh Maha Adil Allah sebab telah menempatkan seorang ibu pada porsi yang sangat besar dalam hal peluang mendapatkannya.
Sedih, hingga gemetaran rasanya saat memaksakan jemari ini menari lagi di atas keyboard, sekedar bersaksi tentang beratnya perjuangan seorang ibu.
Rabbighfirlii wa liwalidayya war hamhuma kamaa robbayaanii shogiroo...
Ya Rabb.... ampunilah kedua orangtuaku...
Entahlah, saat membaca doa ini, seakan hanya untuk ibu saja aku membacanya.
Surga itu...
Semoga Allah juga menganugerahkannya untuk salah seorang saudara yang berpulang setelah melahirkan putra ketiganya.
Baru saja rasanya mengobrol akrab bersamanya saat ia yang sedang hamil tua mengantar anak pertamanya ikut lomba mewarnai, tak cuma mengantar anaknya, ia juga membawa anak temannnya. Sungguh hal yang tak mudah bagi seorang yang sedang hamil tua untuk melakukan hal itu.
Surga itu ...
Semoga ia mendapatkannya...
Tulisan dibawah ini, entahlah siapa yang pertama menuliskannya, semoga berkenan saat kutuliskan kembali di sini.
Sekedar pengingat... agar semakin takzim terhadap ibu tercinta...
Bila Ibu Boleh Memilih -
Anakku,... Bila ibu boleh memilih Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu Maka ibu akan memilih mengandungmu... Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah
Sembilan bulan nak,... engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata...
Anakku,...
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu
Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit,
Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun
Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah... saat paling membahagiakan
Segala sakit dan derita sirna melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu